Nicholas Takahasi - Bloomberg News

Bloomberg, Badan Antariksa Jepang (Japan Aerospace Exploration Agency/JAXA) lagi-lagi harus menerima kenyataan pahit atas kegagalan bersaing dengan SpaceX milik Elon Musk. Pasalnya, peluncuran roket Jepang generasi berikutnya dibatalkan karena ada mesin yang gagal menyala.

Kerusakan tersebut membuat JAXA itu harus mengirim sinyal penghancuran diri ke roket. Instansi tersebut memberikan pernyataan pada Selasa (07/03/2023) bahwa telah memutuskan untuk membatalkan misi setelah lepas landas, namun belum jelas apakah sinyal penghancuran diri telah mencapai roket.

Roket setinggi 63 meter yang dikembangkan dan dibuat oleh Mitsubishi Heavy Industries Ltd., adalah upaya terbaru Negeri Matahari Terbit untuk memenuhi permintaan yang meningkat di industri luar angkasa global.

SpaceX diketahui telah meluncurkan dan mendaratkan roket Falcon 9 dari jarak jauh sejak 2015. Di sisi lain, roket H3 milik JAXA memiliki komponen besar yang dapat didaur ulang, dan harganya lebih kompetitif. Sayangnya roket itu kini tidak bisa mendarat dan diluncurkan lagi.