Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah mengumumkan pembukaan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) periode 2024. Total rekrutmen Aparat Sipil Negara (ASN) kali ini mencapai 2,3 juta formasi. Simak formasi pendaftaran CPNS yang disiapkan pada 2024.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menjelaskan tahun ini pemerintah juga memberi alokasi cukup besar bagi lulusan baru atau fresh graduate untuk mengikuti seleksi, baik untuk dosen, guru, tenaga kesehatan, tenaga teknis termasuk di dalamnya talenta digital, dan banyak sektor penting lainnya.

“Talenta-talenta inilah yang menjadi fondasi utama dan pilar terpenting dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk menyambut Indonesia Emas 2045,” ujar mantan Bupati Banyuwangi ini dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (9/1/2024).

Berikut formasi pendaftaran CPNS 2024:

  • Instansi pusat mendapat formasi kebutuhan 429.183, terdiri atas:
    • 207.247 calon pegawai negeri sipil (CPNS) 
    • 221.936 bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

(Formasi tersebut merupakan gabungan untuk guru, dosen, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis).

  • Formasi instansi daerah sebesar 1.867.333, terdiri atas:
    • 483.575 CPNS
    • 1.383.758 PPPK, yakni:
      • Guru 419.146
      • Tenaga kesehatan 417.196 
      • Tenaga teknis 547.416.

(Alokasi untuk sekolah kedinasan tahun ini pemerintah membuka 6.027 formasi).

Anas menjelaskan formasi instansi daerah lebih besar dibanding instansi pusat karena komposisi ASN memang lebih banyak di daerah.

Tahun ini, formasi CPNS yang dapat dilamar oleh fresh graduate sebesar 690.822 formasi. Anas mengatakan alokasi untuk fresh graduate untuk memberikan kesempatan kepada talenta-talenta muda untuk mengontribusikan pikiran dan tenaga kepada bangsa.

Pemerintah juga berkomitmen menuntaskan tenaga non-ASN, termasuk eks tenaga honorer kategori II sesuai UU No. 20 Tahun 2023 tentang ASN. Salah satunya dengan kebijakan penetapan formasi untuk PPPK yang mencapai 1,6 juta pada tahun ini. 

"Ini memberi ruang bagi tenaga non-ASN untuk menjadi PPPK,” jelas Anas.

Anas memastikan sistem rekrutmen ASN juga terus diperbaiki untuk memastikan birokrasi diisi oleh talenta yang unggul. Rekrutmen ASN dilakukan dengan menggunakan Computer Assisted Test (CAT) secara nasional dengan memanfaatkan teknologi digital, sehingga menjadi lebih transparan dan akuntabel.

Seleksi kompetensi yang dilaksanakan berbasis online, termasuk penggunaan teknologi pengenalan wajah (face recognition), sehingga semua potensi kecurangan bisa ditekan. Nilai seleksi juga secara real time bisa langsung diakses publik, termasuk live score-nya yang juga disiarkan melalui YouTube.

(lav)

No more pages