Bloomberg Technoz, Jakarta - Tahun 2023 adalah periode berat untuk para perusahaan rintisan atau startup menggali pendanaan baru di dunia. Data perusahaan riset PitchBook mencatat terjadi penurunan sekitar 35%. Indonesia diestimasi telah ‘kering’ investasi sepanjang tahun lalu. Bahkan diikuti dengan Amerika Serikat (AS).

Para pemodal ventura atau Venture Capital (VC) hanya berinvestasi senilai US$345,7 miliar (sekitar Rp5.358 triliun) ke perusahaan startup sepanjang tahun lalu. Ini menjadi catatan akumulasi investasi terendah sejak 2017.

Negara AS sebagai episentrum para startup dan VC juga mengalami ‘kering’ investasi. Sepanjang tahun ini pemodal ventura di AS fokus pada peningkatan investasi pada industri startup bidang  kecerdasan buatan (artificial intelligence), namun tidak diikuti lainnya. Hal yang membuat nilai akumulasi investasi sepanjang 2023 menjadi yang terburuk sejak 2019.

Pemodal atau Venture Capital (VC) di AS hanya mampu berinvestasi US$170,6 miliar (sekitar Rp2.644 triliun) tahun lalu dilansir  Bloomberg News. Terjadi penurunan signifikan sekitar 30% dibanding periode sebelumnya.

Nilai ini terangkum dari 15.000 kesepakatan atau deal. Tantantan di industri VC tahun 2023 berbanding terbalik dengan periode dua tahun sebelumnya saat terjadi booming kala pandemi.