Logo Bloomberg Technoz

"Diperlukan waktu satu tahun untuk membongkar Hamas," katanya. "Ini bukan perang enam hari [tahun 1967]. Jangka waktunya panjang ... [kubu ISIS] Mosul dan Raqqa tidak dibentengi di bawah tanah ... dan koalisi itu terdiri dari 85 negara."

Yadlin juga membandingkan serangan Israel saat ini dengan serangan yang dilancarkan IDF ke Tepi Barat pada tahun 2002 setelah gelombang bom bunuh diri yang dilakukan oleh kelompok-kelompok militan Palestina.

"Pada tahun 2002, dibutuhkan waktu dua bulan untuk masuk ke kota-kota Palestina dan dua tahun untuk menghentikan teror. Jadi, Israel melihat sembilan bulan hingga satu tahun [di Gaza]. Tergantung berapa lama Hamas akan bertahan," katanya.

Jadwal baru ini akan menjadi perhatian para pengamat internasional yang khawatir akan ketidakstabilan regional dan lembaga-lembaga bantuan yang telah menggambarkan bencana kemanusiaan di Gaza.

Ada kekhawatiran yang meluas bahwa bentrokan di sepanjang perbatasan utara Israel antara militer Israel dan Hizbullah dapat meningkat menjadi perang habis-habisan, yang mungkin akan menjerumuskan wilayah tersebut ke dalam konflik yang lebih luas.

Konflik Israel Hamas di wilayah Palestina. (Dok: Bloomberg)

Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa perang tidak akan berakhir sampai tujuan untuk "menghancurkan" Hamas, membebaskan sandera Israel, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman keamanan bagi Israel tercapai.

"Saya mengatakan hal ini kepada musuh-musuh dan teman-teman kita. Ini adalah tanggung jawab kami dan ini adalah komitmen kami," kata perdana menteri Israel kepada kabinetnya pada Minggu.

Netanyahu menghadapi pertemuan yang sulit minggu ini dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, yang sedang melakukan tur Timur Tengah selama seminggu. Diplomat tertinggi Washington itu diperkirakan akan menuntut Israel untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil di Gaza, mengijinkan lebih banyak bantuan untuk mencapai wilayah tersebut, dan menawarkan proposal yang lebih rinci untuk pemerintahan wilayah tersebut ketika serangan militer Israel berakhir.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, pekan lalu menyarankan agar badan-badan Palestina yang tidak disebutkan namanya--yang tampaknya adalah pegawai negeri sipil setempat atau tokoh masyarakat--mengambil alih pemerintahan wilayah tersebut.

Gallant juga mengindikasikan pendekatan yang lebih tepat untuk menargetkan para pejuang Hamas dan para pemimpin mereka untuk mengurangi korban sipil.

Namun, Yadlin mengatakan bahwa komando selatan IDF, yang bertanggung jawab atas Gaza, telah mulai merencanakan zona penyangga di dalam wilayah itu yang akan ditambang secara besar-besaran untuk mencegah terulangnya serangan 7 Oktober. Langkah seperti itu akan menjadi kontroversial.

(red)

No more pages