Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Adhi Kartiko Pratama atau AKP Nickel Mining akan mencatatkan (listing) sahamnya hari ini, Selasa (9/1/2024). Perusahaan akan listing menggunakan kode saham NICE.

Initial public offering (IPO) yang diakhiri dengan proses listing itu menarik untuk dicermati. Pasalnya, bukan hanya melepas saham lama dalam perhelatan ini, namun pemegang saham pengendali AKP Nickel (NICE) akan segera menjual perusahaan ke perusahaan Korea Selatan (Korsel) tak lama usai IPO.

Berdasarkan prospektus, Sungai Mas Minerals, Inti Mega Ventura merupakan pemegang saham pengendali AKP Nickel sebelum IPO. Victor Agung Susantyo juga merupakan pemegang saham perusahaan.

Ketiganya sepakat akan menjual kepemilikannya di AKP Nickel kepada perusahaan asal Korsel, LX International Corp. LX International akan mengambilalih porsi kepemilikan ketiganya di AKP Nickel melalui entitas usahanya, PT Energy Battery Indonesia.

Para pihak, baik penjual dan pembeli, telah menandatangani kesepakatan jual beli bersyarat pada 2 November 2023.

Penyelesaian transaksi jual beli akan diselesaikan lima hari usai AKP Nickel (NICE) listing. Harga akuisisi tersebut sama seperti harga pelaksanaan IPO.

Exit Strategy

Sejumlah pelaku pasar menilai IPO AKP Nickel Mining merupakan exit strategy pemegang saham lama.

Saham yang dijual memang merupakan saham divestasi. Sementara, pada umumnya, saham yang diterbitkan dalam IPO merupakan saham baru seri tertentu.

Sungai Mas Minerals dan Inti Mega Ventura adalah pemegang saham lama AKP Nickel Mining. Keduanya melakukan divestasi kepemilikannya di AKP Nickel Mining secara total sebanyak-banyaknya 1,22 miliar saham.

Saham divestasi itu yang dijadikan sumber emisi IPO dan dihargai pada level Rp438/saham. Sehingga, nilai IPO ini mencapai Rp532,78 miliar.

Namun, lantaran IPO ini adalah divestasi pemegang saham lama, maka dana segar hasil IPO tidak masuk ke AKP Nickel Mining.

Sebelum IPO, Sungai Mas Minerals memiliki 51% saham AKP Nickel Mining. Kemudian, Inti Mega Ventura memiliki 48,18%.

Keduanya melepas masing-masing 10% kepemilikannya dalam IPO tersebut. Sehingga, usai IPO, kepemilikan saham Sungai Mas Minerals dan Inti Mega Ventura di AKP Nickel Mining masing-masing terdilusi menjadi 41% dan 38,18%.

AKP Nickel Mining didirikan pada 2008. Perusahaan bergerak di bidang pertambangan bijih nikel melalui kegiatan eksplorasi melalui proyek nikel laterit yang merupakan kontributor utama dalam industri bijih nikel global. 

Tambang NICE terletak di Desa Lameruru, Kecamatan Langgikima, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia, 180 km sebelah barat laut Kabupaten Kendari.

(mfd/dhf)

No more pages