Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara naik lagi pada perdagangan kemarin. Kini harga si batu hitam genap naik 4 hari beruntun.

Pada Senin (8/1/2024), harga batu bara di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 132/ton. Naik 0,34% dibandingkan akhir pekan lalu dan menjadi yang tertinggi sejak 29 Desember atau hampir 2 pekan terakhir.

Harga batu bara kini resmi naik 4 hari berturut-turut. Selama 4 hari tersebut, harga bertambah 3,33% secara point-to-point.

Namun dalam seminggu terakhir, harga batu bara masih turun 0,3%. Selama sebulan ke belakang, harga anjlok 13,77%.

Tren negatif tersebut tidak lepas dari penurunan harga gas alam. Dalam sebulan terakhir, harga gas TTF Belanda dan di Inggris ambruk masing-masing 12,56% dan 12,29%.

Kejatuhan harga gas disebabkan oleh pasokan yang melimpah. Akhir pekan lalu, 3 kargo LNG merapat di Inggris.

Saat harga gas lebih murah, maka insentif untuk kembali menggunakan batu bara menjadi minim. Ini yang membuat harga batu bara cenderung turun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), batu bara memang masih bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 38,63. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 21,84. Sedikit di atas 20, yang berarti tipis saja dari ambang jenuh jual (oversold).

Setelah naik 4 hari beruntun, kemungkinan harga batu bara akan terpangkas. Target support terdekat ada di US$ 130/ton. Jika tertembus, maka ada risiko turun lagi ke US$ 127/ton.

Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 138/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara naik ke US$ 142/ton.

(aji)

No more pages