Kejatuhan harga gas disebabkan oleh pasokan yang melimpah. Akhir pekan lalu, 3 kargo LNG merapat di Inggris.
Saat harga gas lebih murah, maka insentif untuk kembali menggunakan batu bara menjadi minim. Ini yang membuat harga batu bara cenderung turun.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), batu bara memang masih bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 38,63. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 21,84. Sedikit di atas 20, yang berarti tipis saja dari ambang jenuh jual (oversold).
Setelah naik 4 hari beruntun, kemungkinan harga batu bara akan terpangkas. Target support terdekat ada di US$ 130/ton. Jika tertembus, maka ada risiko turun lagi ke US$ 127/ton.
Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 138/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara naik ke US$ 142/ton.
(aji)