Bloomberg Technoz, Jakarta - Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yustinus Prastowo membantah isu Menteri Keuangan Sri Mulyani berniat mengundurkan diri.
Narasi pengunduran diri Sri Mulyani beredar pada suatu unggahan di media sosial yang menyatakan Menkeu kecewa atas penggunaan anggaran negara untuk membiayai kepentingan politik calon presiden (Capres) nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto.
“Tidak ada pernyataan Menkeu Sri Mulyani mengundurkan diri dari jabatan Menkeu, meskipun ada rumor beredar. Sampai saat ini Ibu Sri Mulyani tetap menjalankan tugas menjaga keuangan negara dengan penuh tanggung jawab,” cuit Prastowo pada X, Jumat (5/1/2024).
Yustinus memastikan isi unggahan yang menggambarkan Sri Mulyani kecewa atas penggunaan anggaran negara untuk membiayai aktivitas politik Prabowo dan mengajukan pengunduran diri adalah hoaks.
Pada unggahan tersebut, tercantum beberapa narasi yang seolah-seolah disampaikan oleh Sri Mulyani. Selain menarasikan Menkeu akan mengundurkan diri, terdapat beberapa narasi lainnya yang terdapat pada poster digital itu.
“Beredar poster ini. Kami pastikan HOAX. Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak pernah mengatakan ini. Silakan bersaing secara sehat. STOP membuat konten dan narasi yang menyesatkan. Ini rawan mengadu domba dan menyulut kegaduhan, alih2 memikat hati rakyat,” tulis Prastowo.
Pertama, narasi yang menyebutkan Sri Mulyani kecewa karena anggaran belanja Alutsista negara sebesar Rp63,8 triliun disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia menjelaskan Sri Mulyani tidak pernah menyebutkan adanya kekecewaan mengenai hal itu. Justru, Sri Mulyani mengatakan peningkatan anggaran alutsista adalah hal yang wajar dan penting dalam penguatan Negara.
Selanjutnya, dalam poster tersebut terdapat narasi Sri Mulyani kecewa dan akan mengajukan pengunduran diri. Prastowo menegaskan, Menkeu tidak pernah memberikan pernyataan tersebut, meskipun ada rumor yang beredar.
Tak hanya itu, dalam poster digital itu juga disebutkan bahwa saran Sri Mulyani untuk menggeser dana belanja Alutsista menjadi dana bansos dan IKN tidak dihiraukan Jokowi. Menanggapi itu, Prastowo menjelaskan sampai saat ini tidak terdapat pernyataan Menkeu mengenai narasi itu.
Selain itu, terdapat narasi yang menyatakan semua biaya negara dihabiskan untuk membiayai kampanye Prabowo-Gibran. Menanggapi hal itu, Prastowo menegaskan bahwa Menteri Keuangan tidak pernah menyatakan hal itu.
(azr/lav)