Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai debat capres-cawapres ketiga pada Pemilu 2024 berlangsung mengecewakan. Menurut dia, konten perdebatan yang cenderung berisi saling serang antarcalon tak memberikan pendidikan yang baik bagi masyarakat dan pemilih di Pemilu 2024.
"Saling menyerang enggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi," kata Jokowi, Senin (8/1/2024).
Menurut dia, para calon seharusnya berfokus untuk memaparkan visi-misi dan program yang berkaitan dengan tema. KPU sendiri menetapkan tema debat ketiga adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
Akan tetapi, dalam acara debat, Jokowi menilai para capres justru melontarkan serangan kepada lawannya. Bahkan perdebatan yang berlangsung cenderung menyerang personal pada tiap calon yang berkompetisi.
Dalam debat ketiga, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto memang menjadi sasaran pertanyaan dan kritik dari dua pesaingnya yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Bahkan, capres yang kabarnya mendapat endorse Jokowi tersebut nampak sedikit emosi usai kinerjanya sebagai menteri pertahanan terus dipersoalkan.
Jokowi pun meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan evaluasi pada debat keempat dan kelima. Dia berharap debat selanjutnya akan lebih tertata dan memberikan pendidikan kepada masyarakat.
"Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup," ujar Jokowi.
Dalam debat ketiga, Anies memang sempat menyerang Prabowo dengan tuduhan kepemilikan lebih dari 340 hektar tanah di Indonesia, namun tak mampu memberikan hunian bagi prajurit TNI. Meski personal, data yang dilontarkan Anies sebenarnya pernah diungkap Jokowi saat dirinya mengikuti debat sebagai capres melawan Prabowo di Pemilu 2019.
(prc/frg)