Pada malam 5 Januari, panel berbentuk pintu robek saat pesawat Alaska Airlines 737 Max 9, buatan Boeing Co, lepas landas dari Portland. Regulator bereaksi cepat, mengandangkan 171 pesawat varian tersebut kurang dari 24 jam setelah kejadian, termasuk seluruh armada 737 Max 9 di AS. Maskapai seperti Alaska Air, United Airlines Holding Inc, dan Aeromexico kemudian mengandangkan semua pesawat mereka.
Saham Boeing turun sekitar 7,1% dalam perdagangan Jerman. Sementara saham pemasok utama Spirit AeroSystems Holdings Inc turun sekitar 20%.
Penyelidik keselamatan penerbangan AS mengungkapkan bahwa data penting dari perekam suara kokpit pesawat Alaska Airlines 737 Max 9 yang mengalami ledakan telah hilang. Ketua National Transportation Safety Board (NTSB) Jennifer Homendy menjelaskan bahwa circuit breaker perekam tidak ditarik secara manual, melainkan data tertimpa secara otomatis setelah mencapai batas waktu dua jam.
"NTSB telah berulang kali berbicara tentang perlunya meningkatkan durasi perekaman CVR dari dua jam menjadi 25 jam, seperti yang diterapkan di Eropa dan banyak negara lainnya," kata Homendy. "Karena informasi tersebut sangat penting tidak hanya untuk investigasi kami, tetapi juga untuk meningkatkan keselamatan penerbangan."
Area lain yang menjadi fokus NTSB pada pengarahan Minggu malam adalah seputar lampu indikator kegagalan tekanan kabin otomatis, masker oksigen yang dipasang, dan keadaan pesawat setelah insiden tersebut.
Meskipun lampu indikator tekanan kabin telah menyala beberapa kali sebelum kejadian, Homendy menekankan bahwa belum ada kesimpulan mengenai keterkaitannya dengan ledakan pintu pesawat.
"Saya yakin pasti ada pertanyaan apakah ada hubungan antara lampu yang menyala dan terlepasnya penutup pintu," kata Homendy. "Kami belum mengetahui adanya hubungan tersebut."
Pembaruan penyelidikan ledakan pesawat Alaska Airlines 737 Max 9 semakin dramatis. Homendy menggambarkan situasi mencekam di dalam pesawat setelah ledakan besar dan dekompresi kabin yang eksplosif. Pintu kokpit terbuka akibat terjangan ledakan, menghantam pintu toilet dan tersangkut. Daftar hal-hal yang harus diperiksa dalam keadaan darurat di depan pilot yang dilaminasi ikut terlepas dan terbang keluar pesawat. Kopilot terdorong ke depan dan kehilangan headset.
Kapten dengan sigap meraih buku panduan cadangan di kursi sampingnya. Mereka berdua kemudian mengenakan masker oksigen dan mengaktifkan speaker untuk berkomunikasi kembali dengan awak kabin.
"Saya ingin menekankan bahwa tindakan kru penerbangan benar-benar luar biasa," kata Homendy. Ia menambahkan, situasi pasti sangat kacau dan brutal, dengan angin kencang dari luar yang menjadi sangat kencang setelah penutup pintu terlepas.
Kebetulannya tidak ada orang yang duduk di kursi 26A dan 26B. Kursi 26A terpelintir dan sandaran kepala kursi 25A dan 26A hilang, begitu juga dengan beberapa meja nampan, meski tidak ada kerusakan struktural apa pun di bagian luar pesawat.
Semua masker oksigen juga terlepas dan beberapa di dekat lubang yang menganga telah terlepas. Kerusakan juga banyak terjadi pada bagian panel interior.
"Kesan saya saat melihatnya adalah ini sebuah peristiwa yang mengerikan untuk dialami," kata Homendy.
(bbn)