Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa kondisi fiskal merupakan alasan mengapa gaji aparatur sipil negara (ASN), TNI dan Polri relatif jarang naik pada pemerintahannya dibandingkan pada pemerintahan pendahulunya.

Hal ini dilontarkan untuk menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan yang pada saat debat capres Minggu (7/11/2024) menyinggung soal kenaikan gaji yang hanya terjadi tiga kali dalam 10 tahun pada era pemerintahan Jokowi. 

Menurut Jokowi, kondisi fiskal Indonesia mendapatkan tekanan dari kondisi eksternal seperti pandemi Covid-19, perang dagang dan geopolitik.

“Ya situasi fiskal kita, situasi ekonomi kita kan berbeda-beda. Kalau fiskal dalam posisi tertekan oleh eksternal, misalnya Covid, perang dagang, geopolitik yang tidak memungkinkan, ya tidak mungkin kita lakukan (kenaikan gaji),” ujar Jokowi usai peresmian jalan tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor yang disiarkan secara virtual, Senin (8/1/2024). 

Jokowi mengatakan bahwa keputusan untuk tidak menaikkan gaji diambil berdasarkan perhitungan dan pertimbangan yang matang. Sehingga tidak mungkin pihaknya menaikan gaji bila kondisi fiskal Indonesia dalam situasi tertekan. 

Namun Presiden memastikan bahwa aturan mengenai kenaikan gaji TNI-Polri pada 2024 bakal terbit secepatnya, namun kepala negara tidak menjelaskan dengan lengkap perihal waktu pasti. 

“Secepatnya akan keluar dan saya harapkan bisa meningkatkan kesejahteraan, (meningkatkan) daya beli dan berimbas pada perekonomian Indonesia,” kata dia lagi.

Sebelumnya di debat capres ketiga, Anies Baswedan melontarkan kritik terhadap Menteri Pertahanan dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang dianggap tak memperhatikan kesejahteraan anggota TNI dan polisi. Dia menyoal keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hanya menaikkan gaji TNI-Polri tiga kali dalam 10 tahun.

Bahkan, dua keputusan kenaikan gaji tersebut dianggap berkaitan dengan kepentingan kontestasi politik karena menjelang pelaksanaan pemungutan suara. Jokowi tercatat menaikan gaji ASN, TNI, dan Polri pertama kali pada tahun pertama usai dilantik sebagai presiden yaitu pada 2015 sebesar 5%. Dia kemudian menaikkan lagi gajinya tepat pada tahun pemilu yaitu 2019 sebesar 5%, dan 2024 sebesar 8%.

"Naik lagi tahun ini (2024), kemungkinan karena mau pemilu," kata Anies dalam debat, Minggu (7/1/2024).

Hal ini berbeda dengan kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menaikkan gaji TNI dan Polri tiap tahun. Kebijakan ini juga yang lalu dijanjikan Anies jika dirinya terpilih menjadi presiden.

(dov/ezr)

No more pages