Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai cadangan devisa Indonesia pada Desember 2023 memecahkan rekor tertinggi setidaknya sejak September 2021.
Nilai cadangan devisa melompat US$8,29 miliar selama Desember dan mengantarkan posisi cadev menjadi US$146,4 miliar, tertinggi sejak September 2021 lalu ketika cadev menembus US$146,87 miliar.
Bank Indonesia menjelaskan, kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. "Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," jelas Erwin Haryono, Asisten Gubernur Bank Indonesia dalam pernyataan resmi dikutip Senin (8/1/2024).
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Posisi cadev RI pada 2023 sempat terperosok ke level terendah pada Oktober lalu di mana saat itu angkanya melorot hingga ke level US$ 133,13 miliar ketika rupiah habis-habisan tertekan dolar AS dan menjebol Rp16.000/US$.
Namun, setelah itu tekanan mereda dan rupiah kembali stabil sehingga arus masuk modal asing kembali masuk ke pasar domestik.
Sepanjang 2023 lalu, berdasarkan data setelmen sampai dengan 28 Desember, pemodal asing mencatat nilai pembelian bersih sebesar Rp80,45 triliun di pasar SBN dan posisi beli neto Rp52,81 triliun di Sertifikat Rupiah. Sedangkan di pasar saham, asing masih mencatat posisi jual bersih sebesar Rp10,74 triliun pada periode yang sama.

(rui)