Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Australia hanya berubah sedikit pada awal perdagangan hari ini. Bank Sentral Australia (RBA) diperkirakan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 3,6% hari ini. Pasar memperkirakan suku bunga acuan Negeri Kanguru memuncak di 3,85%, yang terjadi bulan depan.
Pelaku pasar di Asia akan mencoba untuk mencari momentum setelah pengumuman yang mengecewakan dari Kongres Rakyat Nasional Partai Komunis China. Beijing menetapkan target pertumbuhan ekonomi 2023 di kisaran 5%. Ini menandakan China akan mengurangi stimulus.
Malam nanti waktu Indonesia, Ketua Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell akan memberikan paparan di hadapan Senat. Besok, giliran Powell menyambangi DPR. Powell akan memberikan gambaran situasi ekonomi terkini dan arah kebijakan moneter ke depan.
“Pasar masih memperkirakan kenaikan 25 bps bulan ini, dan investor harus bersiap dengan volatilitas. Apalagi ada pejabat The Fed yang mengindikasikan bahwa kenaikan 50 bps masih menjadi opsi,” kata Chris Larkin, Direktur Pelaksana di E*Trade (Morgan Stanley).
(bbn)