Logo Bloomberg Technoz

Jika pasar tenaga kerja masih kuat, maka ekspektasi inflasi masih akan tinggi. Ini bisa membuat The Fed berpikir ulang untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga acuan.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi.

Selain itu, kemungkinan penurunan suku bunga acuan yang lebih lambat dari perkiraan membuat dolar AS perkasa, dan kemudian menekan harga emas. Sepanjang pekan lalu, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) menguat 1,1%, kenaikan mingguan tertinggi sejak pertengahan Juli.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), emas kembali masuk zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 53,58. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang di posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 13,41. Sudah di bawah 20, yang berarti sudah jenuh jual (oversold).

Kombinasi bullish dan oversold ini tentu membuat ruang kenaikan harga emas menjadi terbuka, meski ruang itu terbatas. Target resisten terdekat ada di US$ 2.055/ons. Jika tertembus, maka target selanjutnya adalah US$ 2.059/ons.

Sedangkan target support terdekat ada di US$ 2.035/ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun lagi ke US$ 2.028/ons.

(aji)

No more pages