Arus masuk pemodal asing sepekan lalu terlihat lebih tinggi dibanding pekan sebelumnya, menyasar pasar surat berharga negara, saham juga sekuritas bank sentral SRBI. Walau peningkatan animo asing itu ternyata belum mampu memberi energi penguatan bagi rupiah yang sepekan kemarin mencatat pelemahan empat hari berturut-turut.
Berdasarkan data yang dilansir oleh Bank Indonesia, pemodal nonresiden mencatat nilai pembelian bersih sebesar Rp8,61 triliun selama periode 2-4 Januari 2024. Total pembelian itu terdiri atas Rp5,07 triliun di pasar SBN, lalu pembelian bersih Rp1,47 triliun di pasar saham dan sebesar Rp2,08 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
SRBI menjadi instrumen favorit asing di awal tahun dengan nilai pembelian bersih sejak awal tahun hingga 4 Januari sebesar Rp2,73 triliun, disusul oleh saham sebesar Rp2,4 triliun dan SBN Rp1,79 triliun.
Analisis teknikal
Secara teknikal nilai rupiah masih berpotensi melanjutkan tren pelemahan pada perdagangan hari ini. Dengan target kontraksi terdekat menuju Rp15.550-Rp15.590/US$ di MA-50 nya. Level support selanjutnya berpotensi tertahan di Rp15.640/US$.
Adapun dalam jangka pendek, rupiah berpotensi kembali membentuk tren lower low, dengan membentuk trendline channel di antara Rp15.520/US$, yang tercermin dari time frame daily dan menggaris chart dalam tren satu tahun ke belakang.
Apabila rupiah memberikan indikasi penguatan, resistance terdekat dapat menuju Rp15.490/US$, sementara range gerak rupiah dalam tren menguat di antara Rp15.450-Rp15.400/US$.
(rui)