Sri Mulyani: Tidak Hanya Resesi, Krisis Utang Menghantui di 2023
Tara Marchelin
10 January 2023 08:18
Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan puluhan negara diprediksi akan menghadapi masalah utang yang terus berlanjut. Sri Mulyani mengatakan bahwa, secara statistik, sebanyak 63 negara memiliki kondisi utang yang mendekati atau tidak sustainable.
Ia menambahkan, berdasarkan data bank sentral India, negara-negara di Asia Selatan seperti Bangladesh, Pakistan, dan Sri Lanka, sedang berada dalam kondisi tertekan oleh utang (debt stress).
“Jadi, dunia di tahun 2023, pada saat harus menjinakkan inflasi dan dipaksa menaikkan suku bunga dan pada saat debt stock-nya tinggi pasti akan memberikan dampak," katanya di acara CEO Banking Forum, Senin (9/1).
Tahun 2023 tidak hanya resesi, tapi kemungkinan terjadi krisis utang di negara-negara yang sekarang utangnya sangat tinggi
Sri Mulyani Indrawati
Mantan direktur Bank Dunia itu menjelaskan bahwa kondisi perekonomian dunia yang sulit dan perubahan geopolitik menjadi hal-hal yang perlu diwaspadai di 2023. Ia menjelaskan potensi penurunan pertumbuhan ekonomi dapat terlihat dari prediksi yang dikeluarkan Dana Moneter Internasional (IMF) beberapa waktu lalu.
“IMF baru saja mengeluarkan prediksi. Kalau di 2021, prediksi pertumbuhan ekonomi dunia di 6 persen. Tahun 2022, diprediksi hanya 3,2 persen. Di 2023, hanya 2,7 persen. Jadi, Anda bisa lihat bagaimana turunnya pertumbuhan ekonomi dunia. IMF juga mengatakan sepertiga ekonomi dunia akan mengalami resesi,” ucapnya.