Pada awal pandemi, Airbnb harus mengambil pilihan sulit dan menyakitkan dengan merestrukturisasi dan memangkas sekitar 25% staf mereka.
Chief Executive Officer Brian Chesky mengatakan akhir tahun lalu bahwa keadaan ekonomi negara pasca pandemi ternyata tidak mempengaruhi bagaimana bisnis dijalankan. Chief Financial Officer Dave Stephenson dalam sebuah pertemuan terbatas mengatakan perusahaan masih melihat peluang untuk merekrut lagi ke depannya.
“Kami akan terus tumbuh, tetapi kami akan tumbuh secara sederhana,” kata Stephenson bulan lalu. Dia mengatakan dia mengharapkan pertumbuhan jumlah pegawai sebesar 2% hingga 4% tahun ini, dibandingkan dengan pertumbuhan 11% pada tahun lalu.
Juru bicara Airbnb mengatakan perusahaan telah membuat "keputusan sulit untuk mengatur ulang dan mengurangi ukuran tim perekrutan kami untuk mencerminkan proyeksi perekrutan kami."
Secara finansial, perusahaan membukukan kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya. Airbnb mencatatkan tahun menguntungkan pertamanya pada tahun 2022, dengan mengantongi pendapatan bersih sebesar $1,9 miliar atau setara Rp 29 triliun.
(bbn)