Sementara kurs tengah BI, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah mencatat pelemahan 0,51% karena pada perdagangan Jumat kemarin kurs JISDOR berhasil menguat. Namun, kurs JISDOR sempat terperosok ke Rp15.525/US$ pada hari Kamis, yang menjadi level terlemah dalam tiga pekan terakhir.
Pelemahan rupiah sejalan dengan tren tekanan yang juga dihadapi oleh mayoritas valuta Asia. Ringgit Malaysia, misalnya, tergerus 1,33% pekan lalu. Sementara peso Filipina melemah 0,33%. Baht Thailand bahkan menutup pekan lalu dengan pelemahan hingga 1,7% dibanding level penutupan akhir tahun. Dong Vietnam tercatat melemah juga sekitar 0,46% pada periode yang sama.
Data tenaga kerja AS
Keraguan pasar global terhadap skenario pemangkasan bunga The Fed pada Maret nanti terutama datang dari rilis beberapa data penting seperti data rekrutmen tenaga kerja juga nada yang dilansir dari risalah rapat The Fed.
Pada Kamis malam kemarin, Amerika melaporkan penambahan lapangan kerja sebanyak 216.000 pekerjaan selama Desember, naik dibanding November sebanyak 199.000 pekerjaan baru dan melampaui perkiraan pasar yang memprediksi penambahan hanya 175.000 pekerjaan.
Sementara itu, tingkat pengangguran AS pada Desember masih bertahan di 3,7%, masih lebih rendah dibanding perkiraan pasar di angka 3,8%. Dua data itu mengkonfirmasi keraguan pasar setelah rilis risalah rapat The Fed hari sebelumnya melontarkan nada hawkish.
Pembuat kebijakan di bank sentral paling berpengaruh di dunia itu menegaskan stance kebijakan moneter ke depan akan tetap restriktif sembari memastikan disinflasi berjalan meyakinkan.
Di pasar swap, pelaku pasar makin menurunkan ekspektasi dimulai penurunan bunga The Fed pada Maret nanti dengan probabilitas anjlok jadi 57%, lebih rendah dibanding pekan sebelumnya yang 70% dengan total penurunan sebanyak 132 basis poin dari sebesar 137 basis poin.
(rui)