Pasar Tenaga Kerja AS Melemah Cepat meski NFP Lampaui Prediksi
Ruisa Khoiriyah
07 January 2024 12:00
Bloomberg Technoz, Jakarta - Amerika melaporkan data penting yang sangat ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar pada Jumat malam lalu. Sekilas, terlihat bahwa data penambahan lapangan kerja pada Desember lalu lebih besar ketimbang bulan sebelumnya dan juga melampaui perkiraan pasar. Di sisi lain, tingkat pengangguran stagnan di angka 3,7%, lebih rendah dibanding prediksi pasar di 3,8%.
Penambahan lapangan kerja yang lebih banyak ditambah angka pengangguran yang belum setinggi ekspektasi pasar mungkin semakin mengikis ekspektasi terhadap penurunan bunga The Fed pada Maret nanti. Namun, publikasi data lebih lanjut memperlihatkan kondisi pasar tenaga kerja AS sebenarnya tengah melemah lebih cepat, menurut penilaian ekonom Bloomberg Economics.
“Pasar tenaga kerja melemah dengan cepat dan pada akhirnya The Fed kemungkinan akan lebih menekankan kondisi dasar yang memperlihatkan pelemahan lebih dalam ketimbang yang ditunjukkan oleh data penambahan lapangan kerja,” kata Anna Wong, Chief Economist dari Bloomberg Economics untuk Amerika Serikat, dikutip, Ahad (7/1/2024).
Beberapa data yang menguatkan dugaan penurunan kondisi pasar tenaga kerja AS itu antara lain, penurunan pekerjaan sektor rumah tangga sebesar 683.000 dibanding penambahan 586.000 sebelumnya. “Menyesuaikan dengan metodologi nonfarm payrolls, lapangan kerja sektor rumah tangga turun 753.000 dibanding penambahan 417.000 sebelumnya, ini adalah penurunan terbesar sejak April 2020,” kata Anna.
Tingkat pengangguran U-3 masih stagnan di 3,7% lebih karena terjadinya penurunan jumlah angkatan kerja sebanyak 676.000. The Fed, menurut ekonom, ingin melihat peningkatan pasokan tenaga kerja yang memberi dorongan berlanjutnya disinflasi upah.