Harga yang murah terbukti membuat produsen mobil Barat dapat kehilangan seperempat pangsa pasar mereka, menurut analis.
1. Bedah kekuatan industri mobil listrik China
Merek-merek China menyumbang sekitar setengah dari seluruh mobil listrik yang dijual secara global.
Perusahaan-perusahaan China telah berhasil merebut pangsa pasar domestik dari para pemimpin sebelumnya seperti Volkswagen, sementara juara dalam negeri BYD Co, merek teratas di China, menjual lebih banyak mobil daripada Tesla Inc pada kuartal keempat tahun 2023.
BYD kini menyandang status perusahaan mobil listrik terbesar di dunia.
Konsumen China beralih ke mobil listrik dalam jumlah besar: Mobil listrik menyumbang seperempat dari semua penjualan mobil penumpang baru di sana pada tahun 2022, atau terjadi kenaikan menjadi 37% pada bulan September.
Analis UBS memperkirakan bahwa pangsa pasar global China akan meningkat hampir dua kali lipat menjadi 33% pada tahun 2030.
Sementara itu produsen mobil tradisional Barat akan mengalami penurunan pangsa pasar menjadi 58% dari 81% pada tahun 2023.
Perhitungan UBS juga menjelaskan bahwa pada tahun 2023 BYD memiliki keunggulan biaya sebesar 25% dibandingkan merek Amerika Utara dan Eropa.
2. Keunggulan China
Dominasi China paling menonjol pada industri baterai, komponen paling mahal dari sebuah mobil listrik.
Lebih dari 80% sel baterai EV dibuat di China, didukung oleh rantai pasokan yang semakin menempatkan penambangan dan pemrosesan mineral komponen seperti lithium, kobalt, mangan, dan logam tanah jarang di tangan negara tersebut.
Biaya baterai di China telah turun menjadi US$126 per kilowatt jam (kWh) berdasarkan rata-rata volume tertimbang, sementara harga kemasannya 11% lebih tinggi di Amerika Serikat (AS), dan 20% lebih tinggi di Eropa, menurut BloombergNEF.
Produsen China juga telah meluncurkan baterai generasi baru yang mengandalkan sodium, yang lebih berlimpah daripada lithium. Sodium yang sekarang digunakan dalam baterai EV, dan tidak mudah terbakar.
3. Kebijakan subsidi di China menguntungkan
Subsidi konsumen jadi sebuah program nasional yang berlangsung selama satu, sebelum berakhir pada tahun 2022. Ini memberikan potongan harga mobil listrik hingga 60.000 yuan atau sekitar US$8.375. Bahkan banyak pemerintah daerah terus memberikan potongan harga hingga 10.000 yuan.
China juga memiliki program subsidi produsen. Merupakan dukungan langsung dari pemerintah dalam membantu meluncurkan lebih dari 500 produsen mobil listrik.
Hal yang menyebabkan pertumbuhan eksplosif dan penurunan harga dan diikuti dengan konsolidasi yang signifikan.
Infrastruktur: Stasiun pengisian daya (SPKLU) yang dapat diakses secara luas dan disubsidi pemerintah dengan menggunakan colokan standar, mengurangi biaya pengemudi dan meringankan kecemasan jarak tempuh.
China memiliki 6,36 juta pengisi daya kendaraan listrik pada akhir Mei 2023.
Perusahaan mobil di sana juga telah membuka ratusan SPKLU di mana baterai yang sudah habis dapat dengan cepat ditukar dengan baterai baru.
4. Dampaknya untuk produsen lain
Pada tahun 2023, persaingan ketat di pasar mobil domestik China dan perlambatan ekonominya menyebabkan tekanan untuk menjual di tempat lain.
China mengekspor 825.000 mobil listrik dalam sembilan bulan pertama, melonjak 110% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Ekspor China sebagian besar ditujukan ke Eropa, di mana subsidi untuk konsumen tersedia untuk mobil impor dan mobil buatan dalam negeri.
Merek-merek China, yang dipimpin oleh BYD dan Nio, mengalami lonjakan pangsa pasar Eropa menjadi 5,6% pada paruh pertama tahun 2023 dari 1,1% pada tahun 2020.
Pada bulan September, Uni Eropa membuka penyelidikan terhadap subsidi negara China untuk pembuat mobil listrik.
Sementara AS telah menawarkan subsidi, tetapi kredit pajak yang diperluas dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi (Inflation Reduction Act/IRA) Presiden Joe Biden terbatas pada mobil yang dibuat di Amerika Utara—dengan komponen yang sebagian besar dibuat di dalam negeri.
AS juga menerapkan tarif 25% untuk impor mobil China, dibandingkan dengan 10% di Eropa.
5. Antisipasi negara lain
Pada tahun setelah pengesahan IRA, investasi senilai US$55,1 miliar untuk pembuatan baterai AS diumumkan, bersama dengan US$16,1 miliar untuk pabrik mobil listrik.
Meski pada akhirnya akan menghasilkan gelombang kapasitas EV, efek langsungnya terbatas, sebagian karena begitu banyak produsen mobil—yang bergegas untuk meningkatkan produksi—harus bergantung pada teknologi China, sehingga hanya 13 model yang sekarang diproduksi yang memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi pembelian IRA.
Sejak IRA disahkan, Jerman, Prancis, dan Spanyol telah mengumumkan berbagai kredit pajak dan paket bantuan mereka sendiri untuk investasi kendaraan listrik.
Produsen mobil Eropa termasuk Volkswagen, Stellantis, dan Renault, sedang melakukan penataan ulang pabrik mobil dan bersiap beralih ke mobil listrik.
Mereka berencana untuk meluncurkan lusinan model bertenaga baterai baru di tahun-tahun mendatang dan mendirikan pabrik baterai — baik sendiri maupun dengan mitra — seiring dengan peralihan dari mesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICU). Korea Selatan memperluas program subsidi karena penjualan mobil listrik melambat di tengah ekonomi yang merosot.
(bbn)