Laut Merah adalah koridor perdagangan vital yang memangkas waktu transportasi antara Asia dan Eropa, dan kapal-kapal Maersk adalah bagian besar dari jaringan kapal yang membentuk tulang punggung perdagangan global.
Rencana raksasa pelayaran ini untuk menghindari Laut Merah mengindikasikan bahwa mereka tidak menganggap respons angkatan laut dari negara-negara barat cukup untuk mengamankan wilayah tersebut. Dua kapal Maersk telah diserang sejak pertengahan Desember.
"Meskipun kami terus berharap untuk resolusi yang berkelanjutan dalam waktu dekat dan melakukan semua yang kami bisa untuk berkontribusi terhadapnya, kami mendorong pelanggan untuk bersiap-siap untuk menghadapi komplikasi di daerah tersebut dan akan ada gangguan yang signifikan pada jaringan global," kata Maersk pada Jumat.
(bbn)