Bloomberg Technoz, Jakarta - Strategi investasi menguntungkan pada 2023 adalah memegang uang tunai. Demikian vonis dari 404 investor profesional dan investor ritel yang dirangkum dalam hasil survei MLIV Pulse yang dirilis, Senin (6/3/2023).

MILV Pulse adalah survei mingguan pembaca Bloomberg News di Terminal Bloomberg dan online, dilakukan oleh tim Markets Live Bloomberg.

Dua pertiga responden survei mengungkapkan, menempatkan aset dalam bentuk uang tunai dalam portofolio mereka akan memberi dampak positif dalam performa aset. Memegang uang tunai dalam hal ini adalah menempatkan dana di instrumen yang lazimnya memberikan imbal hasil tidak seberapa, tetapi relatif lebih aman. Misalnya ditempatkan di tabungan bank, deposito atau surat utang jangka pendek yang memberikan pendapatan tetap langsung, ataupun instrumen passive fund seperti reksa dana indeks atau Exchange Trade Fund (ETF).

Pilihan terhadap uang tunai sebagai opsi terbaik yang bisa membantu investor membukukan keuntungan lebih besar, memperlihatkan betapa besarnya kekhawatiran perkembangan situasi belakangan ini, yaitu ketidakpastian pasar global akibat sentimen yang berepisentrum dari arah kebijakan bunga acuan The Federal Reserves. 

Pelaku pasar mengkhawatirkan potensi terjatuhnya pasar keuangan ke zona bearish akibat kenaikan bunga berkelanjutan oleh The Fed dan risiko resesi yang masih membayangi. Ditakutkan, ini bakal menggiring 2023 ke kebrutalan 2022 yang telah membuat portofolio investasi berantakan. 

Kepala Strategist ekuitas untuk pasar Amerika Morgan Stanley Michael Wilson mengungkapkan dalam sebuah wawancara di Bloomberg TV pekan lalu, indeks S&P 500 berisiko turun 20% menyusul pendapatan perusahaan yang lemah.