Logo Bloomberg Technoz

“Masalah mata pencaharian tertentu dapat dipertimbangkan atau memacu pemerintah untuk bertindak,” kata Christopher McNally, profesor ekonomi politik di Universitas Chaminade Honolulu.

Berikut adalah beberapa usulan penting tahun ini dari Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok (The Chinese People's Political Consultative Conference/People's PCC), sebuah badan penasehat yang melangsungkan pertemuan pada waktu yang sama dengan parlemen China:

Penghapusan akhir pekan dua hari

Sebuah usulan kontroversial dari perwakilan provinsi Guangdong Xiong Shuilong akan dapat mengubah hak libur pekerja. Dia mengusulkan agar negara menukar akhir pekan dua hari tradisional dengan akhir pekan yang memiliki pergantian enam hari dan empat hari kerja dalam seminggu.

Menurut Xiong, sistem libur Sabtu-Minggu tidak kondusif untuk pariwisata domestik. Terbatasnya jumlah hari libur nasional di China mendorong kebanyakan orang untuk merencanakan perjalanan panjang. Kebijakan ini akan memberi orang lebih banyak akhir pekan tiga hari di mana mereka dapat bepergian.

Sayangnya, saran tersebut telah menjadi bumerang. Banyak pengguna layanan Weibo, aplikasi mirip Twitter di China merespons usulan Xiong tersebut dengan sinis dan mengatakan bahwa mereka sudah harus bekerja di akhir pekan.

‘Hutan makanan’ sebagai pendorong permintaan

Mengingat konsumsi sangat penting bagi pemulihan ekonomi China, usulan terkait cara membangkitkan ekonomi domestik merupakan yang paling banyak diajukan oleh peserta.

Salah satu usulannya adalah membuat rencana pembangunan nasional yang disebut “makanan hutan”, yang adalah bahan makanan seperti madu dan buah-buahan yang dapat ditemukan di hutan. Ide ini berasal dari anggapan bahwa produk-produk tersebut tidak bergantung pada pertanian tradisional sehingga menghadirkan cara alternatif untuk meningkatkan pasokan pangan.

Memperbaiki penurunan angka kelahiran

Ada beberapa usulan untuk menghentikan penurunan populasi China dengan fokus khusus pada bagaimana meningkatkan kelahiran. Menurut Saich dari Harvard, Presiden Xi Jinping prihatin dengan isu tersebut.

Satu usulan ingin memberi insentif untuk keluarga yang menambah anak dengan menawarkan pendidikan taman kanak-kanak hingga universitas gratis untuk anak ketiga di keluarga. Pemerintah telah melonggarkan batas kelahiran setelah beberapa dekade sebelumnya hanya mengizinkan pasangan untuk memiliki anak tunggal, namun populasi negara terus menurun.

Delegasi lain menyinggung soal kenaikan biaya hadiah pertunangan sebagai kemungkinan alasan mengapa lebih sedikit pasangan yang menikah. Shi Bingqi mengusulkan untuk mengurangi kebiasaan memberikan hadiah seperti perhiasan dan barang-barang lainnya kepada keluarga mempelai wanita. Ia juga menambahkan gagasan pemberian subsidi biaya pernikahan bagi pasangan yang memilih untuk menghindari praktik tersebut seperti bertukar mas kawin.

Peninjauan buku teks dan aturan bahasa China

Seorang blogger dan delegasi nasionalis populer China tengah mencari pengakuan pada tahun ini dengan mengusulkan aturan baru yang mewajibkan konten buku teks sekolah ditinjau sebelum diterbitkan.

Zhou Xiaoping, yang menjadi terkenal setelah Presiden Xi memuji esai patriotiknya pada tahun 2014, membeberkan rencananya setelah sejumlah publik memprotes sebuah ilustrasi di buku teks sekolah dasar tahun lalu. Buku tersebut dikritik karena memiliki ilustrasi yang kasar, memuat pornografi dan rasisme. 

Dia juga menyarankan agar orang asing yang ingin bekerja atau belajar di China harus lulus tes kecakapan berbahasa China sebelum mereka diizinkan untuk mengajukan izin.

--Dengan asistensi Li Liu, Shirley Zhao dan Jing Li.

(bbn)

TAG

No more pages