Ekonomi RI Mengidap Gejala Melambat, Ini Saran Ekonom
Redaksi
05 January 2024 11:20
Bloomberg Technoz, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diprediksi masih akan melambat, melanjutkan tekanan perlambatan tahun lalu di tengah daya beli masyarakat yang kian melemah, lonjakan inflasi harga pangan dan kinerja ekspor yang terus tertekan.
Tahun 2024 juga akan menjadi tahun terakhir jabatan Presiden Joko Widodo, mengakhiri satu dasawarsa kepemimpinan sejak 2014 silam. Pertumbuhan ekonomi tahun lalu diperkirakan akan di kisaran 5,05%, lebih kecil dibandingkan capaian 2022 di angka 5,3%.
Adapun pada 2024, pertumbuhan ekonomi RI diprediksi di angka 4,9% menurut proyeksi World Bank, lebih rendah dibanding prediksi beberapa lembaga internasional lain seperti IMF dan ADB yang memperkirakan di angka 5%.
Dalam lanskap perekonomian domestik saat ini di mana daya beli masyarakat kian melemah, memang sulit mengharap target pertumbuhan ekonomi 7% seperti yang digadang Jokowi saat kampanye Pilpres 2014 silam, bisa tercapai. Selama hampir 10 tahun memerintah, rata-rata pertumbuhan ekonomi RI di bawah Jokowi hanya 4,14% per tahun dengan hanya sekali menyentuh 7,08% pada kuartal II-2021, itupun karena low base effect pandemi Covid-19 yang menjatuhkan perekonomian.
Menurut ekonom, tidak banyak yang bisa dilakukan oleh Jokowi untuk menggenjot pertumbuhan agar bisa lebih tinggi dengan waktu kepemimpinan yang tersisa tak sampai setahun.