Tahun lalu, perhitungan awal Agora menunjukkan Jerman menghasilkan 673 juta metrik ton CO2. Turun 73 juta metrik ton dibandingkan 2022 dan terendah sejak dekade 1950-an. Angka itu juga 46% di bawah emisi pada 1990.
Dari sisi bauran energi (energy mix), energi terbarukan menyumbang 56%, naik dari 2022 yang sebesar 47,4%. Sementara produksi listrik dengan batu bara turun menjadi 8,9% dari 12,8%.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih menghuni zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 42,62. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Namun indikator Stochastic RSI berada di 60,96. Masih di bawah 80 sehingga belum jenuh beli (overbought) dan masih ada ruang untuk akumulasi.
Target resisten terdekat ada di US$ 139/ton. Jika tertembus, maka US$ 153/ton bisa menjadi resisten selanjutnya.
Sementara target support terdekat adalah US$ 128/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara turun lagi ke arah US$ 119/ton.
(aji)