Emas dan dolar AS memiliki hubungan yang berbanding terbalik. Saat dolar AS menguat biasanya harga emas tertekan.
Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS terapresiasi, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas akan turun, dan harga pun mengikuti.
Depresiasi dolar AS disebabkan oleh penantian investor akan rilis data ketenagakerjaan malam nanti waktu Indonesia. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) di Negeri Paman Sam pada Desember adalah 170.000. Lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 199.000
Sementara tingkat pengangguran Desember diperkirakan ada di 3,8%. Sedikit naik dibandingkan bulan sebelumnya yang 3,7%.
Dua pembacaan tersebut menggambarkan bahwa pasar tenaga kerja AS mulai mendingin, tidak lagi panas. Kebijakan moneter ketat yang diterapkan bank sentral Federal Reserve sejak 200 sepertinya sudah membuahkan hasil.
Ini kian menebalkan keyakinan pelaku pasar bahwa The Fed akan melakukan putar balik (pivot) dengan memangkas suku bunga acuan pada tahun ini. Sebuah perkembangan yang kurang baik bagi dolar AS.
“Pelemahan dolar dan ekspektasi penurunan suku bunga mengangkat harga emas. Kami memperkirakan The Fed menurunkan suku bunga beberapa kali tahun ini. Kami perkirakan harga emas bisa naik ke US$ 2.250/ons pada akhir tahun,” tegas Giovanni Staunovo, Analis UBS, seperti dikabarkan Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas sudah kembali ke zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 52,98. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 8,96. Sudah jauh di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).
Kombinasi antara bullish dan oversold tentu membuat harga emas berpotensi melanjutkan kenaikan. Target resisten terdekat adalah US$ 2.050/ons. Jika tertembus, maka US$ 2.058/ons bisa menjadi resisten berikutnya.
Sementara target support terdekat adalah US$ 2.041/ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas melanjutkan koreksi menuju US$ 2.022/ons.
(aji)