Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan rupiah hari ini, Jumat (5/1/2024) terlihat masih akan dibayangi sentimen bearish pasar global sejalan dengan ekspektasi pasar yang kian terkikis perihal kapan dimulainya serial penurunan bunga Federal Reserve (The Fed).

Meski secara teknikal rupiah berpeluang bangkit setelah tiga hari berturut-turut melemah, ditambah dolar AS yang mengakhiri reli meski hanya ditutup melemah tipis semalam, peluang penguatan bagi rupiah sepertinya masih terbatas.

Di pasar forward pagi ini, kontrak NDF rupiah bergerak melemah ke kisaran Rp15.513-Rp15.524/US$, sementara di pasar spot kemarin rupiah melanjutkan pelemahan hari ketiga dan ditutup di Rp15.490/US$.

Sentimen bearish saat ini tengah mendominasi pasar dengan aksi jual di pasar obligasi global masih berlanjut. Imbal hasil Treasury, surat utang AS, melanjutkan kenaikan dan kembali menyentuh 3,98% untuk tenor 10 tahun. Data rekrutmen tenaga kerja di Negeri Paman Sam yang dilansir tadi malam mencatat kenaikan ketika klaim pengangguran untuk pertama kalinya menurun di pekan terakhir Desember lalu.

Ekspektasi dimulainya penurunan bunga The Fed pada Maret nanti semakin susut dengan probabilitas menurun ke 62%, dari posisi 72% pekan lalu.

Pasar kini masih waswas menunggu rilis data tingkat pengangguran AS yang akan dilansir nanti malam yang akan memberikan konfirmasi seberapa besar ekspektasi terhadap pivot The Fed bisa ditempatkan. Konsensus pasar memperkirakan tingkat pengangguran AS akan lebih tinggi di 3,8%, dibanding 3,7% di bulan sebelumnya. 

Dolar AS yang sudah mencetak reli kenaikan selama empat hari perdagangan sejak akhir tahun lalu, semalam ditutup stagnan sedikit lebih tinggi di 102,42. Ini memberi sinyal ruang penguatan bagi rupiah sepertinya masih sangat sempit dengan sentimen negatif yang menguat untuk aset-aset emerging market

Analisis teknikal

Secara teknikal nilai rupiah berpotensi bangkit setelah kemarin kontraksinya mulai sedikit mereda jelang penutupan perdagangan.

Rupiah berpotensi menguat tipis ke resistance terdekat pada level Rp15.470/US$ pada indikator trendline channel, resistance potensial selanjutnya menuju Rp15.435/US$ dan terdapat Rp15.390/US$ sebagai level optimis penguatan rupiah dalam tren jangka menengah.

Sebaliknya, bila tekanan sentimen bearish pasar hari ini tidak memberi kesempatan bagi rupiah untuk berbalik, rupiah bisa melanjutkan pelemahan dengan level support psikologis di level Rp15.505/US$ dan Rp15.520/US$. Bila level itu jebol, maka mengkonfirmasi laju pelemahan rupiah lebih lanjut menuju level support di Rp15.590/US$ pada MA-50 nya.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Jumat 5 Januari (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

(rui)

No more pages