Pasar kini masih waswas menunggu rilis data tingkat pengangguran AS yang akan dilansir nanti malam yang akan memberikan konfirmasi seberapa besar ekspektasi terhadap pivot The Fed bisa ditempatkan. Konsensus pasar memperkirakan tingkat pengangguran AS akan lebih tinggi di 3,8%, dibanding 3,7% di bulan sebelumnya.
Dolar AS yang sudah mencetak reli kenaikan selama empat hari perdagangan sejak akhir tahun lalu, semalam ditutup stagnan sedikit lebih tinggi di 102,42. Ini memberi sinyal ruang penguatan bagi rupiah sepertinya masih sangat sempit dengan sentimen negatif yang menguat untuk aset-aset emerging market.
Analisis teknikal
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi bangkit setelah kemarin kontraksinya mulai sedikit mereda jelang penutupan perdagangan.
Rupiah berpotensi menguat tipis ke resistance terdekat pada level Rp15.470/US$ pada indikator trendline channel, resistance potensial selanjutnya menuju Rp15.435/US$ dan terdapat Rp15.390/US$ sebagai level optimis penguatan rupiah dalam tren jangka menengah.
Sebaliknya, bila tekanan sentimen bearish pasar hari ini tidak memberi kesempatan bagi rupiah untuk berbalik, rupiah bisa melanjutkan pelemahan dengan level support psikologis di level Rp15.505/US$ dan Rp15.520/US$. Bila level itu jebol, maka mengkonfirmasi laju pelemahan rupiah lebih lanjut menuju level support di Rp15.590/US$ pada MA-50 nya.
(rui)