Peluang untuk pemotongan suku bunga pada Maret, yang merupakan awal dari siklus pelonggaran yang diharapkan oleh para pedagang, turun menjadi sekitar 64%, dibandingkan dengan 70% sehari sebelumnya.
Ekonomi AS belum sepenuhnya keluar dari ancaman resesi, terutama jika tingkat inflasi kembali meningkat atau jika The Fed terus menjaga suku bunga tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama, kata Sherman. Dia mencatat bahwa kurva imbal hasil surat utang AS masih terbalik, yang sering menjadi tanda resesi.
"Ketika Anda melihat ke tahun ini, risiko-risiko untuk resesi masih ada, dan pada akhirnya saya pikir ini benar-benar akan tergantung pada bagaimana pasar tenaga kerja berkembang," katanya.
Sherman juga menunjuk pada apa yang disebutnya sebagai pasar kredit yang "grabby" atau rakus, di mana para investor mengejar imbal hasil di segmen-segmen yang belum banyak pasokan dan memanfaatkan peningkatan secara keseluruhan dalam penerbitan oleh peminjam korporat.
"Di situlah kita mengajarkan kesabaran dan ketekunan," katanya. "Anda tidak perlu mengejar segmen-segmen yang 'grabby' tersebut, dan pastikan Anda memiliki posisi yang tepat sebelum masuk ke dalamnya."
(bbn)