"Satu sisi bisa menyemangati, disitu sisi bisa melenakan. Iya akhirnya yang bisa menggagalkan satu putaran ini adalah tim Prabowo-Gibran sendiri, yang bisa menggalkan itu diri kita sendiri," ujar dia.
Sebelumnya, Peneliti Politik Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli menilai Jokowi effect atau efek Jokowi pada Pemilu 2024 tak berdampak besar pada perolehan suara capres-cawapres. Hal ini terutama bagi pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang disebut mendapat endorse Jokowi.
Menurutnya, popularitas dan kepuasan terhadap kinerja Jokowi tak sebesar pada Pemilu 2014 dan 2019. Pasalnya, kata dia, jika efek Jokowi memang masih cukup tinggi maka elektabilitas Prabowo-Gibran sudah menembus 50%.
"Terbukti dengan survei elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran. Jika ada Jokowi effect mestinya pasangan ini sudah melewati batas psikologi elektabilitasnya, tapi kenyataannya tidak," kata Lili Romli.
(prc/frg)