“Nomor Indosat gue udah umur 14 tahun gara-gara paket mahal sama sering gangguan rencana mau pindah provider,” tulis akun @bimantara_axe.
Lewat keterangan resmi Indosat menyatakan BTS miliknya sudah kembali beroperasi. Demi meningkatkan optimalisasi layanan, perusahaan menambahkan kapasitas jaringan di area padat penduduk dan spot Point of Interest (POI) yang mengalami lonjakan trafik data dalam masa liburan awal Tahun Baru 2024.
Ini termasuk pada wilayah yang kini banyak dikeluhkan alami gangguan, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Selain itu Indosat mengeluarkan kebijakan bagi-bagi kuota data dan dilakukan secara bertahap.
“Kami mengapresiasi setiap masukan serta memastikan upaya terbaik untuk menjaga kepercayaan terhadap Indosat. Untuk itu, pada Selasa 2 Januari 2024, kami secara bertahap memberikan kuota data IM3 dan Tri sebesar 1 GB yang berlaku selama 24 jam sesuai notifikasi yang diterima oleh pelanggan yang sempat terkendala,” kata Steve Saerang, SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison.
Pada Rabu (3/1/2023), Corporate Secretary Indosat (ISAT) Reski Damayanti memberi pernyataan bahwa insiden terjadi tepat pada ruang baterai yang menyediakan pasokan daya cadangan untuk peralatan di Gedung Pemancar.
Insiden diketahui terjadi pada 1 Januari pukul 9:45 WIB dan layanan diklaim normal pada pukul 11:50 WIB. Untuk perbaikan gedung pemancar Reski menyatakan bahwa perusahaan membutuhkan waktu tiga sampai enam bulan. “Namun demikian hal ini tidak akan berdampak pada operasional perusahaan,” kata Reski.
Pada area yang berdekatan dengan lokasi gedung yang terbakar, terdapat fasilitas lain hingga Indosat berencana untuk memindahkan peralatan ke fasilitas tersebut.
"Selain bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk penyelidikan, perseroan telah segera melakukan tindakan untuk pemulihan dan penjaminan layanan. Perseroan juga melibatkan penyidik kebakaran bersertifikat independen untuk rekomendasi langkah-langkah lebih lanjut, sehubungan dengan tindakan pencegahan dan korektif guna melindungi peralatan dan personel,” pungkas Reski.
Indosat Harusnya Bisa Antisipasi Gangguan
Terkait insiden kebakaran yang menyebabkan Indosat gangguan, Pengamat Telekomunikasi Kamilov Sagala berpandangan seharusnya perusahaan sudah bisa mengantisipasi. Terlebih dalam momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) saat ada pontesi kenaikan trafik, ataupun momen Idul Fitri.
"Sewaktu masih ada Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia ( BRTI), selalu diagendakan untuk tiga sampai empat bulan sebelum hari libur tersebut, semua operator sudah mempersiapkan segala macam antisipasi, mulai dari SDM [Sumber Daya Manusia] operator, begitu juga kesiapan infrastruktur di saat trafik tinggi," kata Kamilov.
"Seharusnya antisipasi ini sudah bisa dilakukan melalui cara pengawasan internal dan eksternal baik operator dan regulatornya atau Menkominfo. Operator biasanya sudah membuat model antisipasi, biasanya minimal dua sampai dengan tiga cara teknis di lapangannya, seandainya dalam keadaan darurat."
Dengan Indosat gangguan yang memasuki hari ke-4, menunjukkan, "tidak siap operator tersebut untuk mengantisipasinya, sehingga masyarakat atau pelanggannya terputus koneksinya."
(wep)