Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah sepakat menetapkan kuota impor gula mencapai 5,4 juta ton pada 2024. Berdasarkan neraca komoditas total alokasi impor untuk gula konsumsi sebesar 708.609 ton setara gula kristal putih (GKP) dan untuk gula pemenuhan bahan baku industri sebesar 4.772.698 ton.

“Kemarin diputuskan sudah dari Pak Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto), jadi ini bukan saya yang memutuskan. Gula rafinasi itu ada disurat pak Menko berdasarkan ratas, gula konsumsi itu kira-kira 700 ribu ton,” ujar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam agenda Konferensi Pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kemendag, Kamis (4/1/2024). 

Dikonfirmasi secara terpisah, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Budi Santoso mengatakan, jumlah impor gula konsumsi memang mengalami penurunan dari kuota 900 ribu ton yang ditetapkan pada 2023. Dia membantah, penurunan itu disebabkan karena realisasi impor gula pada 2023 yang hanya mencapai 56%.

Menurut Budi, kuota impor tersebut sesuai dengan prediksi yang dibutuhkan oleh Indonesia. Neraca komoditas pun selalu bisa dievaluasi tiap 3 bulan atau bila diperlukan. Sehingga kuota tersebut bisa berubah seiring dengan dinamika kebutuhan komoditas gula di Indonesia. 

“Jadi tidak harus langsung sekian ribu (ditetapkan). Bisa dikurangi atau ditambahkan. Misalkan perlu tambah, kuota bisa ditambahkan. Tapi sementara ini prediksi kita cukup segitu,” ujar dia.