Bloomberg Technoz, Jakarta - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Izzudin Al Farras menilai bisnis startup edukasi atau bimbingan belajar (online) masih terus berkembang. Kasus Zenius yang memilih menutup operasi mereka sementara tidak bisa dijadikan panduan secara luas.

Namun begitu persaingan antar pemain juga diprediksi semakin ketat khususnya pada klasifikasi kelas online untuk kalangan profesional.

“Yang pro ini memang banyak sekali, bahkan setidaknya ada 30-an kira-kira. Jadi persaingannya juga cukup berat,” kata Izzudin saat dihubungi Bloomberg Technoz, Kamis (4/1/2024).

Sebagai startup, Zenius sendiri mengambil segmen profesional dan kelas dasar. Dan perusahaan yang telah berkiprah selama 20 tahun ini per Januari tahun 2024 memilih untuk hiatus.

“Kami sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang akan ditimbulkan bagi para pengguna kami. Kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi secara sementara,” tulis perusahaan milik Sabda Putra Subekti ini.