Bloomberg Technoz, Jakarta - Korea Selatan telah menegaskan bahwa tidak benar-benar berencana untuk memiliki senjata nuklir. Hal ini mengklarifikasi apa yang sebelumnya disampaikan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol yang menyatakan bahwa ada kemungkinan negaranya perlu senjata nuklir.
Amerika Serikat (AS) juga enggan menanggapi pernyataan tersebut. Meskipun kedua negara ini tidak ingin membicarakannya, pernyataan Yoon, yang sebelumnya disampaikan dalam pengarahan kebijakan resmi pada Rabu (11/01/2023) kepada klementerian pertahanan dan luar negeri Korea Selatan, menunjukkan adanya ketegangan.
Pasalnya, Presiden Korea Utara Kim Jong Un baru-baru ini menjanjikan “peningkatan eksponensial” pada senjata atom negara itu, yang berarti kemampuan nuklir negara tersebut bakal meningkat.
Soo Kim, mantan analis CIA Korea yang sekarang memimpin bidang praktik kebijakan di perusahaan konsultan manajemen LMI yang berbasis di AS mengatakan bahwa Yoon mungkin menyadari dorongan untuk senjata nuklir akan berisiko krisis dan membahayakan program nuklir sipil negara tersebut. Oleh karena itu, menjadi memungkinkan baginya untuk memberi tekanan kepada AS untuk memberikan jaminan keamanan yang lebih konkret.
Ia mengatakan kemungkinan Yoon tidak ingin AS terlibat langsung, tetapi melayangkan gagasan bahwa situasi keamanan semakin berbahaya di kawasan tersebut sehingga membawa AS pada kesadaran bahwa pendekatan saat ini tidak dapat dipertahankan.