Saham Apple, turun 4,6% dalam periode waktu tersebut, memimpin kemerosotan yang telah menghapus nilai pasar US$383 miliar. Indeks Nasdaq 100 mengikuti dengan kejatuhan dalam empat hari perdagangan terakhir.
“Kami tidak tahu apakah reli tahun lalu telah sepenuhnya berakhir, tetapi sangat normal untuk mengharapkan pasar akan mundur setelah reli seperti yang kita lihat,” kata Steve Sosnick, kepala strategi di Interactive Brokers Group.
“Tanpa faktor-faktor akhir tahun yang mendorong reli, saya kira kita akan melihat pesta ini mereda.”
Investor ragu apakah reli sepanjang tahun lalu akan terus berlanjut di masa mendatang. Setidaknya sinyal penurunan menjadi kewaspadaan investor.
Meskipun kelompok ini melonjak lebih dari 100% tahun lalu, didorong oleh hiruk-pikuk dalam teknologi kecerdasan buatan (AI), keuntungan terbukti memasuki tren melandai pada paruh kedua tahun 2023.
Investor tengah mempertimbangkan kemampuan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) untuk melakukan soft landing pada ekonomi AS. Jika ini terjadi kemungkinan akan terjadi penurunan suku bunga, lebih kecil dari yang diharapkan.
“Anda tidak akan mendapatkan pertumbuhan pendapatan satu digit atau dua digit jika kita mendapatkan sesuatu yang lebih buruk daripada soft landing,” kata Sosnick.
“Namun kita tidak akan mendapatkan enam kali pemotongan dengan soft landing ini.”
Beberapa anggota grup ini juga mengalami tekanan saham khusus di awal tahun ini.
Saham Apple telah terbebani setelah mendapatkan penurunan peringkat baru dari analis Barclays Plc.
Awal pekan ini Barclays menurunkan peringkat saham raksasa teknologi ini menjadi underweight. Barclays mengatakan bahwa mereka memperkirakan permintaan iPhone akan melemah ke depannya.
Tesla posisinya merosot 8,8% dalam empat hari terakhir, penurunan beruntun terpanjang dalam lebih dari empat minggu. Walau Tesla melaporkan pada hari Selasa bahwa mereka mengirimkan lebih banyak kendaraan listrik pada kuartal keempat daripada yang diperkirakan para analis, perusahaan ini kehilangan posisinya sebagai penjual mobil listrik teratas ke BYD Co.
Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa reli yang berfokus pada teknologi telah berakhir. Sebagian besar keuntungan tahun 2023 mampu menutup kerugian dari tahun sebelumnya, dan beberapa grup — seperti Amazon, Alphabet, Meta dan Tesla - masih berada di bawah level tertinggi sepanjang masa.
Ini menandakan bahwa mereka masih memiliki ruang untuk tetap bertumbuh.
Nama-nama perusahaan teknologi terbesar lain selanjutnya masih harus bekerja keras pada tahun 2024. Perusahaan-perusahaan ini harus terus menghadirkan tidak hanya teknologi yang solid, tetapi juga yang menguntungkan di masa depan, menurut Sosnick.
“Pada bulan Desember semua orang membeli ‘desis.Sekarang kita harus melihat apakah steaknya enak,” pungkas dia.
(bbn)