Logo Bloomberg Technoz

"Setelah penerapan kuota produksi yang bertentangan dengan keinginan negara kami yang sebenarnya menantang kemampuan dan kebutuhan kami, kami membuat keputusan resmi untuk menarik diri dari negara kami.”

Produksi Angola sempat menyentuh di bawah 1 juta barel per hari pada tahun lalu, turun dari lebih dari 1,8 juta barel per hari pada dekade sebelumnya, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Badan Perminyakan Nasional Angola telah meluncurkan roadshow investor dan menawarkan serangkaian kemudahan perizinan untuk melelang blok-blok migas di negara tersebut.

Produksi minyak Angola./dok. Bloomberg

Kementerian perminyakan berkomitmen untuk mendorong investasi yang akan mempertahankan produksi di atas satu juta barel per hari, kata Azevedo.

Keputusan Angola untuk keluar dari OPEC akan terbukti bermanfaat jika negara tersebut dapat mempertahankan aktivitas di industri minyaknya, menurut Robert Besseling, kepala eksekutif Pangea-Risk, sebuah perusahaan penasihat yang berfokus pada analisis perekonomian Afrika.

“Jika rencana investasi Angola terwujud dan pendanaan terjamin, keluarnya negara tersebut dari OPEC akan memberikan manfaat yang lebih baik,” katanya.

“Pemerintah sangat membutuhkan pendapatan minyak yang lebih tinggi untuk mengatasi tekanan fiskal dan menahan depresiasi mata uang lokal.”

Keretakan dalam keanggotaan Angola selama 16 tahun di OPEC pertama kali mulai terlihat pada Juni 2023, ketika para pejabat dari negara tersebut tiba-tiba keluar dari pertemuan kelompok tersebut di Wina setelah anggota-anggota Afrika mendapat tekanan untuk mengurangi kuota mereka.

Setelah batas produksi negara itu dipangkas menjadi 1,11 juta barel per hari pada pertemuan kelompok tersebut pada November tahun lalu, negara tersebut berjanji untuk mengabaikan pembatasan tersebut.

Pemerintahan Angola saat ini lebih selaras dengan Amerika Serikat dan perusahaan-perusahaan minyak negara-negara Barat, sehingga pemisahan diri dari OPEC+, yang didominasi oleh Rusia dan Arab Saudi, sesuai dengan visi strategis Angola, kata Besseling.

(bbn)

No more pages