"Jadi sebenarnya ini bukan sulit hanya saja tidak didekati secara serius. Ini bukan sesuatu yang rumit, ini masalah apakah akan dikerjakan atau tidak. Insya Allah, kita akan mengatasi ini dengan serius," lanjutnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menekankan perlunya bagi petani untuk dapat menjadi lebih sejahtera sehingga pada masa depan dapat mampu menabung. Oleh karena itu perlu ada perbaikan sistem perdagangan pertanian untuk menjaga harga komoditas dan melibatkan kontrak pertanian dengan petani lokal.
Sementara dalam pekan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan pengarahan kepada para petani di Jawa Tengah juga mengatakan akan menambah alokasi anggaran untuk pupuk subsidi menjadi Rp14 triliun pada 2024. Hal ini dilakukan untuk menutup kekurangan pupuk yang kerap menjadi penghambat dari produktivitas petani di Indonesia.
"Belinya pupuk tidak usah memakai Kartu Tani boleh pakai KTP juga bisa," ujar Presiden Jokowi pada Selasa (2/1/2024).
"Jadi agar produktivitas dan produksi kita naik kembali. Urusan pupuk biar nanti urusan pak mentan dengan dirut PT Pupuk Indonesia," sambungnya.
Usulan ini kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dan menunggu persetujuan DPR. Disamping itu, Jokowi menyebut bahwa apabila subsidi Rp14 triliun telah disetujui maka akan dikabarkan oleh pemerintah.
(prc/ezr)