Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah menjual tiga seri surat utang berdenominasi dolar AS, global bond, senilai total US$2,05 miliar, sekitar Rp31,76 triliun dengan asumsi kurs Rp15.495/US$, mengawali tahun 2024 di tengah penurunan tingkat imbal hasil obligasi yang berpeluang meringankan biaya pendanaan.
Laporan Bloomberg menyebut, pada Rabu (3/1/2024), pemerintah merilis tiga tranches global bond yang masing-masing jatuh tempo pada 2029, lalu 2034 dan 2054 yang memberikan tingkat imbal hasil alias yield di kisaran 4,65%-5,2%. Semula tingkat imbal hasil diminta di rentang 4,9% hingga 5,45%.
Penjualan global bond ini dilangsungkan bersamaan dengan gelar lelang perdana SUN kemarin yang diminati hampir Rp40 triliun dan akhirnya dimenangkan di angka Rp21,75 triliun.
Langkah 'ngebut' pemerintah menggelar penjualan SUN di awal tahun terlihat memanfaatkan sentimen pasar yang sejauh ini masih kondusif dengan pergerakan yield masih di kisaran tidak terlalu tinggi. "Sepertinya penambahan pasokan surat utang memanfaatkan sentimen masih kondusif dan sebagian mungkin karena pertimbangan semakin dekatnya Pemilu," komentar Winson Phoon, Head of Fixed Income Research di Malayan Banking Bhd, seperti dilansir oleh Bloomberg News, Kamis (4/1/2023).
Seri global bond yang ditawarkan itu berjenis bunga tetap (fixed rate), tanpa jaminan alias unsecured, yang akan digunakan untuk berbagai keperluan membiayai anggaran negara. Di jajaran penjamin emisi utama (bookrunner) tercatat nama-nama bank besar seperti ANZ Group Holdings Ltd., Bank of America Securities, Deutsche Bank AG, Morgan Stanle dan UBS Group AG.
Sementara co-manager di antaranya adalah BRI Danareksa Sekuritas dan Trimegah Sekuritas. Indonesia terakhir kali menjual global bond berjenis sukuk jelang akhir tahun lalu sebesar US$ 2 miliar.
Sampai pagi ini, pergerakan yield INDOGB maupun INDON masih stabil cenderung lebih tinggi sejalan dengan sentimen pasar yang tengah menekan aset-aset emerging market. INDOGB tenor 10 tahun, misalnya, naik 2,9 basis poin ke kisaran 6,61%.
Sementara INDON, surat utang RI berdenominasi dolar AS juga terlihat bergerak naik imbal hasilnya di mana INDON-10 tahun naik tipis 0,7 bps ke kisaran 4,89%, sedangkan tenor 5 tahun ada di 4,55% dan tenor panjang 30 tahun stabil di 5,18%.
(rui/roy)