Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Spot Dibuka Melemah Terdalam Kedua di Asia Pagi Ini

Tim Riset Bloomberg Technoz
04 January 2024 09:19

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka melemah pada perdagangan hari Kamis (4/1/2024) terbebani keraguan pasar yang semakin besar terkait ekspektasi penurunan bunga global, pasca publikasi risalah rapat Federal Reserve (The Fed) tadi malam.

Rupiah dibuka langsung terperosok ke kisaran Rp15.548/US$, melemah 0,43% dibanding level penutupan hari sebelumnya. Kini rupiah bertahan di kisaran Rp15.535/US$ pada pukul 09:16 WIB.

Tekanan yang dihadapi rupiah dalam pembukaan pasar spot pagi ini seirama dengan pelemahan yang dialami oleh mayoritas mata uang Asia. Won Korea Selatan terpantau melemah 0,43%, disusul rupiah di belakangnya lalu ada dolar Taiwan yang juga tergerus nilainya 0,25%, juga ringgit dan peso Filipina yang sama-sama kehilangan nilai 0,19%. Sejauh ini hanya baht Thailand, rupee India dan yuan offshore yang masih mencatat penguatan di hadapan the greenback.

Tekanan yang dihadapi oleh mata uang emerging market Asia untuk hari ketiga ini tidak bisa dilepaskan dari kembali kuatnya dolar Amerika Serikat sejak mengawali tahun 2024. Dolar AS terlihat sudah jenuh jual sehingga mendapatkan momentum kebangkitan lagi sejurus dengan mulai meragunya para pelaku pasar terhadap potensi pengguntingan bunga The Fed. 

Semula pasar sangat yakin bahwa The Fed akan segera memulai pemangkasan bunga pada rapat komite terbuka FOMC 20 Maret nanti. Namun, keyakinan itu mulai terkikis menyusul berbagai data terakhir yang memperlihatkan mungkin The Fed masih perlu menunggu lebih lama lagi untuk memastikan pivot dimulai.