Logo Bloomberg Technoz

Makin Banyak Negara Coba Tinggalkan Dolar AS

Ruisa Khoiriyah
06 March 2023 14:02

Ilustrasi dolar AS (Paul Yeung/Bloomberg)
Ilustrasi dolar AS (Paul Yeung/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Di tengah kedigdayaan dolar Amerika Serikat (AS) yang terus menerus memberikan tekanan volatilitas pada mata uang lokal, mendorong banyak negara untuk semakin menguatkan kerja sama regional khususnya di bidang pembayaran. 

Hari ini, Bank Indonesia (BI) bersama dengan Bank of Korea (BoK) kembali memperpanjang perjanjian swap bilateral dalam mata uang lokal masing-masing negara atau Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA). Perjanjian itu memungkinkan bank sentral masing-masing negara melakukan pertukaran mata uang lokal masing-masing senilai Rp 115 triliun atau KRW 10,7 triliun.

Kesepakatan itu mendorong perdagangan bilateral dan memperkuat kerja sama keuangan yang bermanfaat bagi pengembangan ekonomi Indonesia dan Korea Selatan. Kerja sama itu juga akan mendukung penyelesaian transaksi perdagangan memakai mata uang lokal antar kedua negara sekalipun dalam kondisi krisis untuk mendukung stabilitas keuangan regional.

Perjanjian antara Indonesia dan Korsel itu pertama kali ditandatangani pada Maret 2014 dan telah diperpanjang beberapa kali sebelumnya. Untuk penandatanganan terakhir, perjanjian akan berlaku hingga 5 Maret 2026. 

“Perjanjian ini merefleksikan kuatnya hubungan ekonomi kedua negara termasuk kerja sama bidang keuangan antara kedua bank sentral,” tulis BI dan Bank of Korea dalam pernyataan bersama, Senin (6/3/2023).