“Untuk menunjukkan bahwa sang capres atau cawapresnya itu penuh inovasi,” kata Enda.
Diketahui capres 01 Anies Baswedan mencoba live TikTok sempat menjadi topik yang sedang hangat dibicarakan oleh publik. Pun demikian dengan cawapres 03, Mahfud MD.
Langkah-langkah yang dilakukan para calon pemimpin ini, lanjut Enda, bagian dari perkembangan digital. Bahwa informasi yang tersedia membanjiri seluruh kanal, mulai dari media sosial, video pendek TikTok, YouTobe, atau lainnya, sampai pesan di layanan instant messaging .
“Tentu penyebaran informasi dan pengorganisasian pendukung via teknologi digital jadi krusial sehingga memang salah satu yang harus sangat diperhatikan,” cerita dia.
Aktif bermedia sosial selama masa kampanye dengan berinteraksi dengan pengguna digital sejatinya menjadi nilai lebih, khususnya pemilih muda yang belum menetapkan pilihan, menurut Wahyutama, pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina.
Bagi Wahyutama pola ini menyerupai demokrasi langsung di Yunani klasik, di mana deliberasi dan diskusi publik terjadi secara intens. Namun dengan dunia digital formatnya berevolusi, salah satunya menjadi live via TikTok.
“Jika memang Live Tiktok digunakan oleh masing-masing kandidat untuk hal-hal ini yaitu berdiskusi mengenai persoalan-persoalan publik atau sikap politik kandidat terhadap isu tertentu, maka hal ini tidak hanya merupakan cara yang inovatif untuk berkampanye tapi cara kampanye yang meningkatkan kualitas demokrasi itu sendiri.”
(wep)