Seperti yang dilaporkan Bloomberg News, risalah menyarankan suku bunga bisa tetap pada level restriktif "untuk beberapa waktu", sambil memberi sinyal bahwa pemotongan suku bunga acuan mungkin terjadi sebelum tutup tahun.
Trader swap telah mengurangi taruhan mereka pada pemotongan suku bunga setelah memperhitungkan penurunan penuh seperempat poin pada suku bunga acuan saat pertemuan Maret.
"Secara keseluruhan, ini adalah pembaruan hawkish dari The Fed," menurut Ian Lyngen di BMO Capital Markets. Meskipun "Nada pembaruan tampaknya diabaikan investor."
Risalah itu juga tidak menyatakan secara gamblang kapan Gubernur Jerome Powell dan kolega akan mulai menurunkan suku bunga acuan. Apalagi sejumlah peserta rapat menyebut ada risiko baru yang menghantui perekonomian Negeri Paman Sam.
“Beberapa peserta rapat menyatakan bahwa ada risiko jika permintaan tenaga kerja terus melemah. Ini bisa membuat pasar tenaga kerja berubah cepat dari perlambatan secara gradual menjadi lebih parah,” lanjut risalah itu.
Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, sebelumnya, pelaku pasar memprediksi penurunan suku bunga 160 bps di AS selama tahun 2024, dua kali lipat dari yang diproyeksikan oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve). Prediksi itu sekarang diturunkan menjadi kurang dari 150 bps.
“Di pasar obligasi, yield surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun kembali mendekati 4,0% dengan lompat hampir 9 bps menjadi 3,95%. Hal ini merefleksikan keraguan bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve) akan melonggarkan kebijakan moneter seperti yang diinginkan oleh pelaku pasar uang, terutama mengingat Bank Sentral di negara-negara maju masih enggan mengumumkan kemenangan dalam perang melawan inflasi,” tulis riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,61% ke 7.279 disertai dengan munculnya volume penjualan.
“Selama masih mampu berada di atas area support terdekatnya di 7.245, maka posisi IHSG masih berada pada bagian dari wave v dari wave (i). Hal tersebut berarti, IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 7.340-7.355,” papar Herditya dalam risetnya pada Kamis (4/1/2024).
Herditya juga memberikan catatan, namun, tetap waspadai akan adanya koreksi dari IHSG yang mengarah ke 7.181-7.245 untuk membentuk awal dari wave (ii) dari wave [iii].
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ARTO, ENRG, SMRA dan TKIM.
Kemudian, Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG berpotensi masih akan berfluktuasi dalam rentang 7.250–7.300 di perdagangan Kamis hari ini.
“IHSG kembali tertahan di bawah resistance area 7.300–7.330 di Rabu (3/1). Bersamaan dengan pergerakan tersebut, Stochastic RSI bergerak turun pasca membentuk death cross di overbought area. Dengan demikian, IHSG diperkirakan kembali fluktuatif dalam rentang 7.250–7.300 di Kamis (4/1),” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini, meliputi SIDO, INKP, ULTJ, serta trading buy pada AGRO dan ARTO.
(fad)