“Saat ini belum ada faktor yang signifikan menggerakkan harga CPO. Permintaan yang terbatas, ekspektasi penguatan nilai tukar ringgit Malaysia, dan curah hujan yang melimpah di Argentina akan membantu musim tanam kedelai di Argentina,” jelas Paramalingam Supramaniam, Direktur di Pelindung Bestari, pialang yang berbasis di Selangor (Malaysia), seperti dikutip dari Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), CPO memang sedang bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 38,79. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sementara Stochastic RSI menunjukkan angka 10,39. Sudah di bawah 20, sudah jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, harga CPO berpeluang mencetak technical rebound. Target resisten terdekat adalah MYR 3.691/ton. Jika tertembus, maka bisa naik lagi menuju MYR 3.730/ton.
Sedangkan target support terdekat ada di MYR 3.619/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO turun lagi ke MYR 3.607/ton.
(aji)