Logo Bloomberg Technoz

Bursa Saham Asia Bergerak Mixed Jelang Pertemuan BoJ

Whery Enggo Prayogi
18 January 2023 09:20

Ilustrasi aktivitas ekonomi di pasar Asia (dok Bloomberg)
Ilustrasi aktivitas ekonomi di pasar Asia (dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bursa saham Asia pada perdagangan Rabu (18/1/2023) bergerak bervariasi. Investor tengah menanti arah kebijakan moneter dari Bank of Japan (BoJ). Data rilis Produk Domestik Bruto (PDB) China yang pertumbuhannya 3% juga masih menjadi fokus pelaku pasar.

Pasar Jepang dan Australia naik, sedangkan saham Korea Selatan justru tengah berada dalam tren turun. Bursa Hong Kong dilaporkan melandai. Indeks pasar saham Jepang (Japan’s Topix) bergerak turun tajam lebih dari 5% dari posisi tertingginya pada November 2022 di tengah spekulasi perubahan arah kebijakan bank sentral Jepang.

Ilustrasi pergerakan pasar saham Jepang terhadap mata uang Yen (dok Bloomberg)

Kontrak berjangka S&P 500 juga menurun pasca benchmark menghentikan rally empat hari terakhir, Selasa (17/1/2023) kemarin. Hal ini mengindikasikan pelaku pasar global tengah mengambil posisi wait and see.

Jelang pertemuan bank sentral Jepang, Yen bergerak melemah sedangkan dolar AS cenderung stabil. Pasar mempercayai BoJ akan mengubah program 'yield curve control' dalam waktu dekat. Kristina Hooper, Chief Global Market Strategist Invesco Ltd. mengatakan “BoJ berpeluang besar mengubah atau bahkan menghilangkan program 'yield curve control' pasca apa yang terjadi dalam perdagangan bulan sebelumnya. Ini jelas mengarah ke kenaikan yield.”

Sementara sebagian ekonom memperkirakan bank sentral Jepang akan mempertahankan arah kebijakan, sedangkan trader tengah melakukan aksi terbatas sebagai bentuk tes pasar. Surat utang pemerintah Jepang 10 tahun memiliki imbal hasil satu basis poin di bawah plafon target BoJ yakni 0,5% pada perdagangan Rabu (18/1/2023).