Cliff Venzon - Bloomberg News
Bloomberg, Militer Filipina dan Amerika Serikat (AS) pada Rabu (3/1/2024) memulai latihan maritim kedua mereka di Laut China Selatan dalam waktu kurang dari dua bulan di tengah berlanjutnya ketegangan dengan China di perairan yang disengketakan itu.
"Kegiatan bilateral selama dua hari ini akan melakukan latihan passing, pemeriksaan komunikasi, latihan lintas dek, patroli bersama, manuver Officer of the Watch, dan operasi penerbangan sayap tetap," kata Angkatan Bersenjata Filipina dalam sebuah pernyataan.
Kegiatan ini menyusul dimulainya kembali patroli bersama oleh sekutu pertahanan kedua negara pada akhir November setelah dihentikan selama masa kepresidenan Rodrigo Duterte pada tahun 2016. Ketegangan antara China dan Filipina telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan kapal-kapal mereka saling berhadapan di wilayah yang diperebutkan.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr telah meningkatkan hubungan pertahanan dengan Washington, dan negara-negara lain seperti Jepang dan Australia, ketika ia menolak klaim ekspansif China atas jalur perairan tersebut.
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi bulan lalu memperingatkan bahwa hubungan antara Beijing dan Manila menghadapi "kesulitan serius" di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
Filipina mengerahkan empat kapal Angkatan Laut, helikopter multi-peran, dan helikopter yang mampu melakukan perang anti-kapal selam, sementara itu, Amerika Serikat mengirimkan kapal induk, kapal penjelajah, dua kapal perusak, dan beberapa pesawat tempur selama latihan yang bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas mereka, demikian menurut pernyataan itu.
"Aliansi kami lebih kuat dari sebelumnya, mengirimkan pesan kepada dunia. Kami memajukan tatanan internasional berbasis aturan dan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dalam menghadapi tantangan regional," ungkap kepala militer Filipina Jenderal Romeo Brawner Jr.
"Kegiatan kerja sama maritim kedua ini menandai lompatan yang signifikan dalam aliansi dan interoperabilitas kami dengan Amerika Serikat," tambahnya.
(bbn)