Logo Bloomberg Technoz

Pada sore hari Ini, Kospi (Korea Selatan) memimpin pelemahan dengan ambles 2,34%, Weighted Index (Taiwan) jatuh 1,65%, Straits Time (Singapura) terdepresiasi 0,86%, Hang Seng (Hong Kong) melemah 0,85%, PSEI (Filipina) turun 0,84%, Shenzhen Comp. (China) drop 0,61%, serta IHSG (Indonesia) yang merah 0,61% dan SETI (Thailand) melemah 0,36%.
 
Sementara, di sisi berseberangan terdapat indeks Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam) yang menetap di zona hijau dengan kenaikan 1,1%, KLCI (Malaysia) dengan penguatan 0,64% dan Shanghai Composite (China) naik 0,17%.

Melemahnya sejumlah indeks utama Bursa Saham Asia dan IHSG imbas meredanya optimisme pasar atas pengguntingan suku bunga acuan Bank Sentral AS yang digadang-gadang akan dimulai pada awal Maret.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, merosotnya obligasi di seluruh dunia mencerminkan tanda ragu-ragu bahwa para pengambil kebijakan akan melonggarkan sebesar apa yang diperkirakan oleh pasar, seiring dengan itu Bank Sentral enggan untuk menghentikan upaya melawan inflasi yang terlalu cepat.

Trader dan investor tengah menanti rilis risalah rapat The Fed terbaru pada Rabu. Nadanya diperkirakan akan hawkish, menurut Ian Lyngen dari BMO Capital Markets.

“Kejutan yang bersifat dovish, meski tidak mungkin terjadi, akan memiliki nilai kejutan yang jauh lebih besar bagi pasar yang sudah tidak lagi menganggap remeh The Fed dan memilih pendekatan yang lebih skeptis,” tulis Ahli Strategi tersebut.

Dalam kesempatan yang berbeda Helen Give, trader spot FX di Monex USA menerangkan hal yang sama, “Pasar, pada tahun yang masih baru ini, belum sepenuhnya memutuskan apa kasus dasarnya.”

“Kami masih tidak percaya The Fed akan menurunkan suku bunga secepatnya pada Maret, dan risalah rapat besok kemungkinan akan membuktikan bahwa kami lebih benar daripada tidak,” jelasnya.

Atas katalis itu, dini hari tadi waktu Indonesia, 2 indeks utama di Wall Street finish di zona merah. Indeks Nasdaq Composite jatuh 1,63%, S&P 500 juga melemah 0,57%. Sementara, Dow Jones Industrial Average (DJIA) hanya mampu menguat 0,07%.

(fad/wep)

No more pages