Logo Bloomberg Technoz

Dia tinggal di pengasingan di Lebanon setelah menghabiskan 15 tahun di penjara Israel. Sebelum perang dimulai pada tanggal 7 Oktober, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengancam akan membunuhnya.

Dalam beberapa minggu terakhir, al-Arouri mengambil peran sebagai juru bicara kelompok itu. Dikutip dari Al Jazeera, dia mengatakan bulan lalu bahwa Hamas tidak akan membahas kesepakatan pertukaran para sandera sebelum perang berakhir di Gaza.

Amerika Serikat telah menetapkan al-Arouri sebagai "teroris global" pada tahun 2015. Mereka bahkan mengeluarkan hadiah US$5 juta untuk informasi apa pun tentang dirinya.

Pernyataan Israel Terkait Kematian Saleh al-Arouri

Meskipun belum ada tanggapan resmi Israel tentang kematian pejabat Hamas tersebut, Mark Regev, penasihat Netanyahu, mengatakan kepada media AS MSNBC bahwa Israel tidak bertanggung jawab atas serangan ini. Namun menambahkan, “Siapa pun yang melakukannya, harus jelas. Ini bukan serangan terhadap negara Lebanon.”

Pasukan darat Israel saat perlawanan dengan Hamas. (Dok: Bloomberg)

“Siapa pun yang melakukan ini melakukan serangan terhadap kepemimpinan Hamas,” katanya.

Namun, Danny Danon, mantan utusan Israel untuk PBB, memuji serangan itu. Dia mengucapkan selamat kepada tentara Israel, Shin Bet, dinas keamanan, dan Mossad, badan intelijen Israel, atas terbunuhnya al-Arouri.

“Siapa pun yang terlibat dalam pembantaian 7 Oktober harus tahu bahwa kami akan menghampiri mereka dan mengakhiri mereka,” katanya di Twitter dalam bahasa Ibrani dikutip dari Al Jazeera.

Pemboman dan penembakan artileri Israel yang tak henti-hentinya di Gaza sejak saat itu telah menewaskan lebih dari 22.000 orang Palestina, termasuk lebih dari 8.000 anak-anak.

Menurut media Israel, pemerintah telah memerintahkan menteri kabinet untuk tidak memberikan wawancara terkait kematian al-Arouri setelah tweet Danon.

Kematian al-Arouri merupakan pukulan besar bagi Hamas. Dia adalah salah satu pemimpin paling berpengaruh dalam kelompok tersebut dan berperan penting dalam merencanakan dan mengoordinasikan serangan terhadap Israel.

Pembunuhannya kemungkinan akan memperburuk ketegangan antara Israel dan Hamas, dan meningkatkan kemungkinan konflik lebih lanjut di masa depan.

(del/roy)

No more pages