“Biasanya, kejadian seperti itu adalah hal yang bersifat membeli rumor, menjual berita, dan hal ini tampaknya tidak terkecuali.”
Meski demikian token paling berharga di dunia ini masih belum mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, US$69.000 yang terjadi tahun 2021.
Sementara, pasar opsi lebih percaya diri. Pertaruhan harga baru Bitcoin US$50.000 adalah penawaran atas minat koin terbesar dalam call options yang akan berakhir pada 26 Januari, menurut data hasil pengumpulan Deribit, bursa options kripto terbesar.
Dimana call options memberikan hak kepada pembeli kontrak untuk mendapatkan aset acuan pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Analis terkemuka di pasar kripto Dave the Wave pada bulan November telah memprediksi US$50.000 menjadi harga wajar Bitcoin. Saat itu Bitcoin masih berada di level US$35.000.
Jauh lebih percaya diri, Dave the Wave kemudian meyakini Bitcoin akan mendapatkan momentum reli menjadi US$180.000 pada April 2025.
Harga US$50.000 sempat dicatatkan Bitcoin pada Desember 2021 dan tak lama terus mengalami kemunduran efek keputusan bank sentral AS (The Fed) memperketat kebijakan dan penghapus stimulus. Token menjadi saat sensitif dengan kebijakan Fed, juga pada saham-saham teknologi.
Zach Pandl, direktur pelaksana perusahaan penelitian dan penyedia dana kripto Grayscale Investments LLC, menjelaskan, “Pemulihan valuasi kripto dapat berlanjut jika suku bunga riil mencapai puncaknya dan kami terus melihat kemajuan menuju persetujuan ETF spot di pasar AS.”
Harga kripto diketahui sempat merosot dari akhir Maret hingga awal Oktober tahun 2023 karena serangkaian kebangkrutan dan skandal industri. Namun hal tersebut berangsur-angsur mulai mereda.
Namun kondisi saat ini berbalik. Menurut Leo Mizuhara, CEO platform manajemen aset digital Hashnote, harga US$45.000 menunjukkan pasar aktif mengakumulasi.
Beberapa koin seperti Ether juga naik 4,1%. Namun Solana mengalami penurunan 2,23%.
(wep)