Dengan demikian, kata Nanang, nantinya pemasangan pipa gas lanjutan tersebut akan dikerjakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di hulu dalam rencana pengembangan atau plan of development (POD)-nya.
Sebelumnya, Pertamina EP berhasil menemukan dua sumur eksplorasi migas baru di Provinsi Jawa Barat. Kedua sumur itu berada di wilayah kerja PEP Jatibarang Field, Kabupaten Indramayu East Akasia Cinta (EAC)-001 dan Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 di wilayah kerja PEP Tambun Field, Kabupaten Bekasi.
Berdasarkan uji alir awal, kedua sumur itu berpotensi memiliki hasil laju alir minyak sebesar 30 barel minyak per hari atau barrel of oil per day (BOPD), gas mencapai 2,08 juta standar kaki kubik per hari atau million standard cubic feet per day (MMSCFD), serta kondensat setara 15,05 barel kondensat per hari atau barrels of condensate per day (BCPD).
“Pengeboran ini menjadi salah satu pionir dalam pembuktian konsep eksplorasi yang berbeda untuk menemukan serta membuka potensi akumulasi migas yang baru di area onshore Jawa Barat utara,” ujar VP Explorations Pertamina EP, Indra Yuliandri.
Meski bukan temuan raksasa atau giant discovery, SKK Migas optimistis temuan minyak Bekasi tetap akan membantu pencapaian target produksi siap jual atau lifting nasional ke depannya; khususnya dalam mencapai target 1 juta barel per hari pada 2030.
“Saat ini tim SKK Migas sedang melakukan evaluasi lebih lanjut terkait dengan langkah selanjutnya untuk sumur ini, untuk dapat segera didorong ke tahap pengembangan atau komersial,” ujar Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro saat dihubungi, Kamis (28/12/2023) lalu.
(ibn/wdh)