Logo Bloomberg Technoz

Namun belakangan, Harbour Energy, sebagai operator  telah memutuskan untuk mengundur investasi akhir atau final invesment decision (FID) terhadap pengembangan Blok Tuna menjadi 2025.

Pengunduran tersebut, kata Harbour, tak lain adalah imbas dari sanksi Uni Eropa (UE) dan Inggris terhadap invasi Rusia ke Ukraina, yang juga berdampak kepada BUMN Rusia itu.

"Kami terus melakukan diskusi konstruktif dengan Pemerintah Rusia sebagai mitra kami, dan pemerintah Indonesia untuk mencapai solusi -tetapi tidak mengantisipasi untuk dapat memulai FID hingga tahun depan, yang berarti potensi keputusan investasi akhir akan diambil pada 2025," ujar CEO Harbour Energy, Linda Zarda Cook, akhir Agustus 2023.

Hingga kini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga terus mengupayakan calon pengganti  Zarubezhneft di Blok tersebut.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, bahkan, telah ada beberapa perusahaan yang telah memulai dan bersedia untuk menggantikan BUMN Migas Rusia itu, meski tak mengelaborasi perusahaan tersebut.

"Ada beberapa yang sudah mulai. Kan buka data dahulu, jadi sudah ada beberapa kandidat [perusahaan] yang buka data," ujarnya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/8/2023). "Ya kelas dunia. Bukan kelas lokal lah."

Tutuka mengatakan,  jika proses ini berlarut-larut bakal mengganggu operasi lapangan migas yang memiliki sekitar 150 million standard cubic feet per day (MMSCFD) itu.

"Makanya kita minta selesaikan secepatnya, kita inisiatif supaya cepat selesai."

(ibn/wdh)

No more pages