Logo Bloomberg Technoz

Dolar AS Kembali Bangkit, Rupiah Hari Ini Bakal Melemah Lagi

Tim Riset Bloomberg Technoz
03 January 2024 07:35

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan nilai tukar rupiah hari ini, Rabu (3/1/2024) kemungkinan masih akan melanjutkan tren pelemahan setelah dalam perdagangan kemarin di pasar spot rupiah kehilangan nilai 0,47% tertekan berbaliknya kekuatan dolar Amerika Serikat (AS).

Tekanan pada rupiah bersumber dari sedikit terkikisnya optimisme pelaku pasar perihal skenario penurunan bunga Federal Reserve (The Fed) secepatnya pada Maret nanti, menjelang rilis risalah rapat komite terbuka, Federal Open Meeting Committtee (FOMC) pada Kamis pekan ini.

Pelaku pasar global membalik posisi dengan memburu lagi dolar AS sehingga indeks yang mengukur kekuatan the greenback terhadap enam mata uang utama dunia, kembali naik 0,9% ke kisaran 102,2 lagi semalam. Aksi jual juga melanda surat utang AS, Treasury, dengan kenaikan lagi tingkat imbal hasil alias yield semua tenor dipimpin tenor pendek. Treasury 10 tahun kini bergerak lagi mendekati 4%.

Di pasar forward pagi ini, gelagat pelemahan rupiah terlihat di mana kontrak NDF rupiah bergerak di kisaran Rp15.491-Rp15.494/US$ pada pukul 7:26 WIB, level yang lebih lemah dibandingkan posisi penutupan rupiah di pasar spot kemarin di Rp15.470/US$, Selasa (2/1/2024).

Secara teknikal, rupiah juga memperlihatkan potensi pelemahan dengan target koreksi menuju area Rp15.540/US$ yang menjadi support terdekat di antara MA-100 dengan target selanjutnya pelemahan tertahan di Rp15.590/US$.