Para pejabat Kementerian Transportasi Jepang mengatakan bahwa mereka telah mulai menyelidiki penyebab tabrakan dan akan menyelidiki komunikasi antara kokpit dan kontrol lalu lintas udara.
Penerbangan JL516 lepas landas dari bandara New Chitose dekat Sapporo pada pukul 16.27 waktu setempat, menurut FlightRadar24. Pesawat A350 yang berusia dua tahun itu mendarat di Landasan Pacu C di Bandara Haneda pada pukul 17:47.
Airbus mengatakan bahwa mereka telah melakukan kontak dengan maskapai tersebut, tapi belum memiliki informasi lebih lanjut untuk saat ini. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memerintahkan penyelidikan atas tabrakan tersebut dan memacu bantuan kepada para korban.
Japan Airlines mengoperasikan 16 armada A350-900, dengan kapasitas 369 atau 391 penumpang, yang dioperasikan dalam konfigurasi domestik dengan kepadatan tinggi. Maskapai ini telah menerbangkan pesawat tersebut sejak tahun 2019.
A350 yang canggih adalah pesawat unggulan Airbus yang mulai beroperasi pada 2015, dilengkapi dengan mesin Rolls Royce Trent XWB yang hemat bahan bakar dan badan pesawat komposit karbon yang ringan. JAL juga telah memesan model A350-1000 yang lebih besar.
Pesawat ini akan menjadi pesawat A350 pertama yang lambungnya hancur akibat kecelakaan. Pesawat penjaga pantai yang lebih kecil, De Havilland Canada Dash 8, membawa bantuan ke daerah-daerah yang dilanda gempa bumi di Jepang setelah gempa bumi hari Senin yang meruntuhkan bangunan-bangunan di Semenanjung Noto di pantai barat laut Jepang.
Insiden di Haneda, yang merupakan bandara tersibuk di Jepang, terjadi ketika pihak berwenang bergegas memberikan bantuan kepada para korban gempa bumi besar pada Senin. Pemerintah daerah meminta pasokan air, makanan, dan kebutuhan lainnya.
Tabrakan antarpesawat di darat jarang terjadi dan kerusakan yang terjadi biasanya kecil karena tabrakan cenderung terjadi saat pesawat melaju lebih lambat. Bencana terburuk dalam sejarah penerbangan terjadi saat tabrakan di darat pada 1977, ketika dua pesawat jumbo jet Boeing 747 bertabrakan di landasan pacu di Bandara Los Rodeos di pulau Tenerife, Spanyol, yang menewaskan 583 orang.
Bandara Haneda belum pernah mengalami kecelakaan pesawat yang fatal sejak Februari 1982 ketika sebuah pesawat McDonnell Douglas JAL jatuh di dekat lapangan terbang ke Teluk Tokyo, yang menewaskan 24 dari 174 orang yang ada di dalamnya, menurut Jaringan Keselamatan Penerbangan.
Bandara ini ditutup setelah kecelakaan pada Selasa. FlightRadar24 menunjukkan sekitar 170 penerbangan yang dijadwalkan tiba di Haneda pada Selasa malam dibatalkan atau dialihkan ke bandara-bandara lain, termasuk Bandara Tokyo Narita.
"Kami bertujuan untuk menghidupkan kembali operasi penerbangan di Haneda sesegera mungkin," kata Tatsuo Sato, Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang, dalam sebuah konferensi pers pada Selasa malam.
(bbn)
